JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan dan pameran Hari Pers Nasional (HPN) di Yogyakarta pada 9 Februari 1986 silam diwarnai dengan aksi pencurian prasasti.
Padahal prasasti yang terbuat dari kulit kambing itu ditandatangani oleh Surono yang saat itu menjabat Menko Polkam saat pembukaan pameran. Prasasti itu kemudian sempat dipamerkan kepada khalayak yang hadir.
Baca juga: Mengingat Awal Mula Hingga Kontroversi Hari Pers Nasional
Prasasti yang raib ketika itu harganya ditaksir mencapai Rp150 ribu. Selain itu sejumlah foto-foto dokumentasi raib ketika pameran selesai, termasuk foto langka Presiden RI Ir. Soekarno.
"Yang sudah pasti hilang foto dokumentasi Bung Karno sedang bersalaman dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IX," kata Ketua Panitia Penyelenggara Daerah, Soetadi.
Zulharman yang saat itu menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengatakan pameran setiap hari mencapai rata-rata 28.000 orang.
Baca juga: Hari Pers Nasional 9 Februari 2022: Ini Sejarah, Tema, dan Logonya
Menurut dia ada kemungkinan pelaku memanfaatkan situasi para penonton yang berjubel untuk mengambil barang-barang dokumentasi yang semakin langka itu. Sebab menurut dia, para penjaga keamanan melaporkan, beberapa jam sesudah acara pembukaan, foto-foto itu masih ada. Sampai hari ini prasasti itu tidak pernah ditemukan.
Berita ini sudah tayang di surat kabar KOMPAS pada 15 Februari 1986 dengan judul: Prasasti HPN Belum Ditemukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.