Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLBHI Sebut Dialog antara Ganjar dan Warga Wadas Belum Pernah Terjadi

Kompas.com - 09/02/2022, 15:48 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dialog antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, disebut belum pernah terjadi.

Kepala Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Zainal Arifin menjelaskan, masyarakat sempat diundang oleh Ganjar untuk melakukan dialog pada awal Januari lalu.

Namun, permintaan itu ditolak oleh warga Wadas karena sejumlah alasan.

“Pertama, surat undangan itu sampai pada warga secara mendadak. Misalnya besok ketemu, sore ini surat baru sampai,” tutur Zainal kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Minta Maaf ke Warga Wadas, Ganjar Sebut Sudah Buka Ruang Dialog Bagi yang Menolak

Alasan kedua, lanjut Zainal, proses dialog dilakukan di sebuah hotel di Semarang, bukan di kantor gubernur atau kantor pemerintahan.

Zainal menuturkan, warga Wadas kemudian menolak undangan itu.

Karena tak ingin dianggap telah membangkang atau menyia-nyiakan kesempatan berdialog dengan Ganjar, warga kemudian mengirimkan surat kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

“Isi surat itu pada intinya masyarakat siap ketemu, bahkan justru mengundang Ganjar dan para pihak berdialog di Wadas. Tapi, Ganjar tidak datang,” jelasnya.

Diketahui hari ini Ganjar mendatangi Desa Wadas dan meminta maaf kepada masyarakat.

Baca juga: Poin-poin Penolakan Warga Wadas Atas Tambang Quarry untuk PSN Bendungan Bener

Ia juga menjelaskan rencana pembangunan Bendungan Bener dan meminta masyarakat mengutamakan proses musyawarah.

“Tidak usah saling menyakiti hati perasaan warga, diajak rembugan semuanya, nanti panjenengan yang sudah mendapat ganti rugi uangnya jangan dipakai sembarangan, untuk beli tanah atau rumah pengganti,” kata Ganjar.

Ganjar mengaku prihatin dengan kejadian penangkapan warga Wadas oleh aparat kepolisian pada Selasa (8/2/2022).

Ia menegaskan telah meminta para warga untuk dilepas.

Di sisi lain, Ganjar mengeklaim membuka ruang dialog dengan warga Wadas.

Upaya itu pernah dilakukan dengan meminta bantuan Komnas HAM sebagai pihak yang netral. Namun, hanya masyarakat yang setuju yang hadir pada dialog itu.

Baca juga: Ganjar Temui Warga Desa Wadas, Minta Maaf dan Ajak Dialog

“Karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tapi kemarin saat dilakukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir,” imbuhnya.

Adapun YLBHI merupakan salah satu lembaga yang aktif memberi bantuan dan pendampingan hukum kepada warga Wadas.

Petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP kemarin memasuki Desa Wadas untuk memberi pengawalan pada pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang hendak melakukan pengukuran lahan.

Pengukuran itu terkait rencana pemerinrah untuk menggunakan Desa Wadas sebagai tempat penambangan bahan material untuk pembangunan Bendungan Bener.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com