Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Suryanegara
Dosen

Dosen tetap pada Departemen Teknik Elektro dan Direktur CEP-CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Menyelesaikan studi Doktor di Tokyo, program magister di London, dan sarjana di Depok.

Telah menulis lebih dari 100 artikel ilmiah bidang teknologi ICT yang dipublikasikan pada jurnal dan seminar internasional.

Membaca novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” di tahun 2000, dan sejak saat itu sangat meminati ragam kisah kehidupan manusia.

Pendidikan, SDM Unggul dan Ekonomi Digital

Kompas.com - 04/02/2022, 15:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LEWAT dari setahun lalu, dilantiknya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat tanggal 20 Januari 2021, menandai pergeseran kekuasaan eksekutif dari Partai Republik ke Partai Demokrat.

Menarik untuk dicermati, terlepas dari rivalitas dan perbedaan pandangan politik, mereka memiliki satu kesamaan terkait masa depan negara.

Dalam setiap persaingan kandidat Presiden, setidaknya sejak Obama vs Mc Cain (2008), Obama vs Romney (2012), Trump vs Hillary (2016) hingga Trump vs Biden (2020), kedua kandidat sama-sama memiliki program penguatan pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematic) bagi pendidikan dasar-menengah, serta penguatan kegiatan penelitian di pendidikan tinggi yang mendorong terciptanya inovasi teknologi.

Kesamaan cara pandang tersebut dimotivasi oleh keyakinan bahwa negara yang mampu membentuk ekosistem ekonomi digital akan menjadi pemimpin ekonomi dunia.

Sementara itu, ekosistem digital terus bertranlasi aktif, di mana bukan hanya teknologi internet yang menjadi penggerak utama, melainkan juga teknologi digital lainnya, seperti Artificial Intelligence, Quantum Computing, 5G/6G Wireless, Big Data dan Block chain.

Sejak hampir 100 tahun lalu, Joseph Schumpeter dalam karya-karyanya “The Instability of Capitalism” (1928), “The Theory of Economic Development” (1934) sudah menyatakan bahwa ekonomi, teknologi dan inovasi tidak akan saling terpisahkan.

Di era ekonomi digital, kemajuan peradaban bangsa bertumpu pada tiga pilar, yaitu Inovasi dan Teknologi sebagai economic enabler; Manusia yang dapat berperan ganda sebagai subyek (dalam fungsinya sebagai produsen, industri pencipta teknologi) atau obyek (dalam fungsinya sebagai kosumen, pasar pengguna teknologi); serta Pemerintah yang berperan sebagai pembuat kebijakan untuk mengharmonisasi ekosistem ekonomi digital.

Di sinilah pentingnya peran Pemerintah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki kompetensi --atau serendah-rendahnya literasi standard-- penguasaan teknologi, sehingga manusia tidak sekadar menjadi obyek, namun menjadi subyek produsen ekonomi dan pencipta teknologi.

Merujuk pada strategi para kandidat Presiden Amerika Serikat, persiapan itu dilaksanakan secara terstruktur pada penguatan pendidikan STEM bagi pendidikan dasar-menengah hingga penguatan riset inovatif di Pendidikan Tinggi.

Bagaimana dengan Indonesia? Visi Presiden Joko Widodo mewujudkan SDM Unggul sebenarnya telah cukup baik diterjemahkan oleh Kementrian terkait.

Meskipun program penguatan pendidikan STEM pada pendidikan dasar-menengah masih memiliki banyak tantangan, upaya di level pendidikan tinggi telah dimulai dengan beberapa program.

Di tahun 2018, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi (saat itu masih bernama Kemenristek Dikti) menyatakan bahwa setiap lulusan sarjana dari berbagai program studi harus adaptif dengan era industri 4.0 dengan memiliki literasi data, teknologi, dan humanisme.

Sebelumnya, jamak dipahami bahwa penguasaan tentang data dan teknologi hanyalah untuk mahasiswa bidang ilmu teknik, sains atau komputer saja.

Pada tahun 2019, kebijakan “merdeka belajar” yang dicanangkan mas Menteri Nadiem Makarim membuka ruang bagi mahasiswa untuk melakukan studi independen setara 40 SKS.

Tujuannya untuk mewujudkan ide gagasan seorang mahasiswa menjadi sebuah produk inovatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com