Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pesawat CN235 Buatan Karya Anak Bangsa yang Kini Mendunia

Kompas.com - 03/02/2022, 15:47 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

Pesawat CN235 MPA milik TNI AU yang memiliki teknologi penditeksi panas dan logam berada di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Pesawat tersebut didatangkan dari Biak untuk membantu proses pencarian helikopter MI-17 ,milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019 (5/07/2019)Dok Pendam XVII/Cenderawasih Pesawat CN235 MPA milik TNI AU yang memiliki teknologi penditeksi panas dan logam berada di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Pesawat tersebut didatangkan dari Biak untuk membantu proses pencarian helikopter MI-17 ,milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019 (5/07/2019)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat CN235 produksi PT Dirgantara Indonesia atau PT DI (Persero) saat ini telah mendunia. Pesawat buatan anak bangsa itu laris manis dibeli oleh sejumlah negara.

Untuk memperluas pemasaran pesawat CN235 di pasar internasional, PT DI baru saja menandatangani kerja sama dengan Jet Investment Group SARL di Hanggar Fixed Wing Final Assembly Line, PT DI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022).

Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Awal mula pesawat CN235

Dilansir dari Kompas.id, pesawat pertama CN235 diproduksi pada tahun 1983. Nama CN235 sendiri merupakan singkatan dari Casa Nurtanio 2 mesin 35 penumpang.

Peresmian prototipe pesawat CN235 dilakukan oleh Presiden Soeharto di hanggar PT Nurtanio atau PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN), yang merupakan nama PT DI sebelumnya, pada Sabtu (10/9/1983).

Baca juga: PT DI Kirim Pesawat CN235-220 Pesanan Tentara Nepal ke Khatmandu


Soeharto didampingi oleh BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menristek sekaligus Dirut IPTN. Suasana haru dan bangga mengiringi roll out pesawat CN235 di hanggar IPTN di Bandung.

Dalam upacara peresmian, pesawat pertama CN235 diberi nama "Tetuko" oleh Presiden Soeharto. Tetuko merupakan nama tokoh wayang, Gatotkaca sewaktu ia digembleng di Kawah Candradimuka saat masih bayi.

Presiden Soeharto bahkan mengucurkan air bunga dari dalam kendi ke hidung Tetuko saat membuka selubung pesawat. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bentuk restu.

Penyiraman air bunga pun dianggap sebagai menyiramkan "banyu gege" pada jabang bayi "Tetuko" agar ia cepat besar dan banyak produksinya.

Baca juga: Kemenhan Segera Boyong 10 Pesawat CN-235

Pembuatan pesawat CN235 awalnya merupakan kerja sama antara IPTN dengan perusahaan pesawat terbang Spanyol Construcciones Aeronautica SA atau CASA (Airbus Defence and Space) dengan skala 50:50 untuk permodalan, produksi, dan pemasaran.

Keunggulan lain dari pesawat buatan dalam negeri ini juga dirancang untuk bisa lepas landas dan mendarat di landasan pendek. Artinya, pesawat CN235 mampu take off dan landing di landasan pacu non-aspal.

Dikutip dari situs web PT DI, prototipe pertama yang diproduksi CASA bernama "Elena" mengudara lebih dulu pada tanggal 11 November 1983. Kemudian, "Tetuko" terbang sebulan setelahnya, yakni pada 30 Desember 1983

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com