Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Video Viral "Macan Mengeong", Waketum Gerindra: Prabowo Tak Pernah Baper Difitnah

Kompas.com - 24/01/2022, 11:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan marah dan memaafkan setiap fitnah yang diarahkan kepada Prabowo.

Hal ini disampaikan Habiburokhman merespons pernyataan seorang pria bernama Edy Mulyadi yang menyebut Prabowo bak "macan yang mengeong".

"Itulah standar moral dan akhlak beliau yang enggak pernah baper difitnah karena waktu yang akan membuktikan bahwa apapun yang beliau lakukan adalah semata-mata demi Merah Putih," kata Habiburokhman kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

Anggota Komisi III DPR itu menilai, pernyataan Edy tersebut mengandung kritik, hinaan, dan fitnah keji.

Baca juga: Soal Dugaan Korupsi Satelit Kemenhan, Prabowo: Lagi Diproses

Habiburokhman mengatakan, kritik yang disampaikan akan menjadi referensi bagi Partai Gerindra dalam menentukan langkah politik.

"Tetapi soal fitnah itu urusan mereka dengan Allah SWT," ujar Habiburokhman.

Ia melanjutkan, Prabowo dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo, tidak memiliki kepentingan atas pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Habiburokhman mengingatkan, pemindahan ibu kota merupakan keputusan pemerintah secara keseluruhan yang disetujui oleh DPR, sedangkan Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo pun bukan leading sector dari pemindahan ibu kota.

"Kita sudah saksikan sejak muda beliau difitnah macam-macam tetapi tidak ada satupun yang terbukti, justru rakyat melihat beliau sebagai salah satu tokoh yang konsisten berjuang untuk rakyat," kata dia.

Baca juga: Di Hadapan Panglima-Kapolri, Prabowo Singgung Potensi Ancaman Militer Asing

Menurut Habiburokhman, hal itu tercermin dari berbagai hasil survei elektabilitas calon presiden yang menempatkan Prabowo di papan atas.

Sebelumnya, dikutip dari Tribunnews.com, beredar sebuah video di channel YouTube Mimbar Tube di mana Edy Mulyadi menjadi salah satu tokoh yang menolak perpindahan IKN ke Kalimantan Timur.

Video itu lantas viral ketika momen Edy Mulyadi mengkritik jika lahan IKN tak strategis dan tidak cocok untuk berinvestasi.

"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy dalam video di channel YouTube Mimbar Tube.

Baca juga: Prabowo Ganti Logo Kementerian Pertahanan, Ini Filosofinya

"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain bangun di sana," katanya.

Selain itu, Edy juga menyebutkan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seperti 'macan yang jadi mengeong'.

"Masak Menteri Pertahanan gini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini saja. Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kami dengar suara saya? Masak itu enggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan," ucap Edy dalam video yang beredar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com