Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hasto tentang Megawati: Pernah Pakai Gips untuk Sambung Tanaman

Kompas.com - 23/01/2022, 17:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri disebut sebagai tokoh yang  begitu mencintai lingkungan.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto, Megawati bahkan pernah mencoba menggunakan benda seperti gips untuk diikatkan pada tanaman yang patah dahannya.

Hal itu dilakukan Megawati agar tanaman yang telah patah itu dapat hidup kembali.

"Jadi saya pernah, ditunjukan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Ada tanaman kesukaannya, tiba-tiba tanaman kesukaan beliau ini patah dahannya, apa yang dilakukan ibu Mega?" kata Hasto di acara perayaan ulang tahun Megawati, di Bali, Minggu (23/1/2022).

"Demi rasa cintanya, beliau sepertinya berdialog dengan tanaman itu dan kemudian ibu mega mencari semacam gips untuk menyambung dari tanaman. Betul-betul beliau cintai dan diikat dan diberikan gibs agar tanaman tersambung kembali," sambung dia.

Baca juga: Pramono Anung: PDI-P Partai yang Punya Sikap Jelas, Tak Asal Beda Saat Jadi Oposisi

Hasto mengatakan hal tersebut ketika berpidato dalam acara HUT ke-75 Megawati pada hari ini.

Selain cinta pada tanaman, Megawati juga menghindari penggunaan botol-botol plastik. Jika Megawati menemukan botol-botol bekas, ia akan mengumpulkannya dan menjadikannya sebagai tempat menanam tanaman.

Hal itu diklaim lantaran Megawati ingin botol-botol bekas itu tak berakhir di laut.

"Kalau hari ini di meja kita ada minuman, maka Bu Mega tidak ingin laut sebagai tempat pembuangan sampah raksasa. Bu Mega menggunakan botol minuman yang tidak dipakai," jelasnya.

"Ketika Ibu Mega menamam tanaman saat musim kemarau, ini (botol bekas) diisi kan air, diisi sumbu kompor, lalu dililitkan, betul-betul dapat membantu pohon itu," tambahnya.

Belajar dari sifat Megawati tersebut, Hasto berharap bahwa dalam berpartai, semua pihak hendaknya bukan mengejar kekuasaan. Akan tetapi, berpolitik disebut pula tentang membangun peradaban.

Baca juga: Yasonna Klaim PDI-P Tak Hanya Berpikir Politik Kekuasaan, tapi Juga Lingkungan Hidup

"Termasuk merawat lingkungan, merawat sungai, kemudian penghijauan itu wajib dilakukan kader partai. Karena itu, kader partai memiliki kultur merawat pertiwi ini," ujarnya.

Oleh karena itu, PDI-P disebut berkomitmen merawat lingkungan yang dimulai dari seluruh kadernya.

Partainya, kata Hasto, akan menjadikan berapa banyak pohon yang ditanam sebagai tolok ukur prestasi kader.

Sebagai contoh, PDI-P disebut akan mengukur kinerja Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam memimpin daerahnya melestarikan alam lingkungan.

"Jadi, Pak Putu Agus Suradnyana akan diukur prestasinya dari kemampuannya untuk menjaga agar mangrove yang kita tanam pada hari ini betul-betul dia memiliki hak untuk hidup, memiliki hak untuk dirawat," tegas Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com