Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: 2 Kecelakaan Kapal Pengangkut WNI di Perairan Johor Terjadi Berturutan

Kompas.com - 20/01/2022, 16:28 WIB
Mutia Fauzia,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan, ada dua kecelakaan kapal berpenumpang warga negara Indonesia (WNI) yang terjadi secara beruntun di perairan Johor, Malaysia dalam dua hari terakhir.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha mengatakan, kecelakaan pertama terjadi pada 18 Januari 2022 pukul 10.00 waktu setempat. Judha mengatakan, kapal tersebut membawa 13 penumpang yang diduga WNI. Dari 13 orang itu, tujuh di antaranya selamat.

"(Kapal tersebut) menabrak batu besar, membawa 13 penumpang diduga WNI, tujuh orang ditemukan selamat, lima perempuan dan dua laki-laki, dan enam orang meninggal dunia, seluruhnya perempuan," kata Judha dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Polri: 11 Jenazah Kecelakaan Kapal di Malaysia Teridentifikasi, 6 di antaranya Dipulangkan

Judha menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi, WNI yang berada di kapal tersebut berasal dari Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau.

Kapal itu diduga berangkat dari Pulau Terong, Kota Batam, Kepulauan Riau.

MalayMail melaporkan, Direktur Maritim Johor Laksamana Nurul Hizam Zakaria menjelaskan bahwa Pusat Keselamatan Maritim Johor Baru (MRSC) menerima laporan soal penyelamatan enam individu dilakukan oleh nelayan setempat.

Kecelakaan kedua terjadi pada Kamis ini, di perairan Pengerang, Kota Tinggi, Johor Baru.

Judha mengatakan, berdasarkan informasi awal, terdapat 27 orang yang diduga WNI berada di kapal tersebut. Sebanyak 19 orang dinyatakan selamat. Lima orang tewas dan jenazahnya telah ditemukan. Sementara satu orang lain masih hilang.

"Upaya yang dilakukan KJRI Johor Baru (adalah) mendatangi lokasi kejadian perkara, dan tim WNI sudah ada di sana, melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan KJRI akan membantu proses identifikasi jenazah, pemulasaran, dan repatriasi sesuai dengan permintaah keluarga," ujar Judha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com