JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengeluarkan atensi mengenai pentingnya peningkatan kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan dengan negara-negara ASEAN.
Selain itu, Prabowo juga menginginkan agar ada upaya peningkatan kerja sama di bidang yang sama dengan negara-negara lainnya.
"Dalam rangka menciptakan saling percaya, membangun kemampuan pertahanan, dan profesionalisasi TNI. Memperkuat industri pertahanan, serta menunjang diplomasi dan kebijakan luar negeri," ujar Prabowo saat membuka Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Tahun 2022 pada hari kedua di Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengingatkan supaya terjadi peningkatan kesiapan, profesionalisme pertahanan dan keamanan untuk penanganan terorisme, radikalisme, separatisme, bahaya laten yang ada, dan bencana alam.
Baca juga: Prabowo Pastikan Program Komponen Cadangan Akan Dilanjutkan Tahun Ini
Selain itu juga perlu ada peningkatan bantuan kemanusiaan dan tugas-tugas misi perdamaian dunia serta keadaan darurat lainnya, termasuk ancaman chemical, biological, radiological, nuclear, and explosive.
Di samping itu, Prabowo juga menyatakan, Indonesia harus bisa mewujudkan pembentukan satuan produksi pada satuan-satuan TNI yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan tugas TNI melalui operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Baca juga: Di Hadapan Panglima-Kapolri, Prabowo Singgung Potensi Ancaman Militer Asing
Sejalan dengan itu, Prabowo menyatakan, Indonesia perlu menyiapkan wilayah pertahanan di pulau-pulau besar secara mandiri dengan penyiapan cadangan pangan, air, energi, dan sarana prasarana nasional lainnya.
Hal ini bertujuan untuk mewujudkan pusat-pusat logistik pertahanan yang tersebar di seluruh Tanah Air.
"Kita harus memperkuat coastal missile defence system dan coastal surveillance system untuk melaksanakan pengendalian selat-selat strategis sesuai dengan adanya Alur Laut Kepulauan Indonesia I, II, dan III," tegas dia.
Baca juga: Ada Deklarasi Prabowo-Jokowi 2024, PDI-P Ingatkan Soal Taat Konstitusi
Prabowo menambahkan, Indonesia juga harus bisa mewujudkan sinkronisasi penataan ruang pertahanan.
Penataan ruang tersebut berupa ruang wilayah pertahanan, rencana rinci wilayah pertahanan, dan kawasan strategis nasional bagi kepentingan pertahanan dengan tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, dan kota.
Untuk itu, Prabowo menyatakan bahwa harus ada evaluasi dan perbaikan di seluruh jajaran satuan kerja Kemenhan dan TNI.
"Kita harus berani untuk mewujudkan reformasi birokrasi sesuai dengan ruang masing-masing," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.