JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto bersama empat anggota Wantimpres bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Wiranto melaporkan beberapa hal yang akan menjadi fokus nasihat/pertimbangan kepada presiden pada tahun ini, salah satunya soal pemindahan ibu kota negara.
"Tahun ini, kami memfokuskan beberapa hal, seperti perpindahan Ibu Kota Negara (IKN), penanganan Covid-19, juga masalah pembangunan SDM untuk mengantisipasi bonus demografi nanti,” kata Wiranto dalam siaran pers, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Ibu Kota Nusantara Dibangun di Penajam Paser Utara, Ini Rincian Batas Wilayahnya
Anggota Wantimpres Agung Laksono mengatakan, landasan hukum pemindahan ibu kota negara hendaknya mempertimbangkan berbagai aspek dan disosialisasikan kepada masyarakat untuk menghindari adanya respons negatif.
"Mungkin perlu sosialisasi, sehingga lebih mengamankan, baik selama masa sidang, maupun pasca persidangan,” ujar Agung.
Sementara itu, terkait penanganan pandemi, para anggota Wantimpres menyoroti langkah-langkah pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Wantimpres menyebutkan, masih ditemukan laporan bahwa pelaku UMKM mengalami kesulitan mengurus perizinan usahanya karena regulasi dan proses birokrasi yang cukup berat dipenuhi.
Selain itu, Wantimpres juga menekankan pentingnya pembangunan SDM untuk menghadapi bonus demografi agar bonus demokgrafi tidak justru menambah beban perekonomian Indonesia.
"Kami melihat ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dari perusahaan-perusahaan yg membutuhkan tenaga ahli dengan pendidikan vokasional yang menghasilkan (tenaga kerja). Barangkali itu yang perlu menjadi perhatian pemerintah, supaya tidak meleset,” ujar Wiranto.
Merespons itu, Ma'ruf berharap kendala pelaku UMKM dalam memperoleh perizinan dapat diarasi dengan keberadaan mal pelayanan publik (MPP) di berbagai daerah hingga tingkat kabupaten/kota.
Ia menyebutkan, saat ini baru tersedia 45 MPP di Indonesia atau 10 persen dari target ketersediaan MPP.
Terkait pembangunan SDM, Ma'ruf mengatakan pemerintah sedang berusaha agar pendidikan dapat menghasilkan tenaga yang siap pakai.
Baca juga: Ibu Kota Negara Pindah, Polri Akan Ada Persiapan Pemindahan Instansi
"Dari hasil evaluasi, masih banyak tamatan tenaga kerja kita yang belum linked (dengan industri), sehingga kita mulai melakukan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri,” kata Ma'ruf.
Ia pun berharap, Wantimpres dapat memantau perkembangan kebijakan pemerintah hingga level implementasi.
Adapun anggota Wantimpres yang hadir dalam pertemuan dengan Ma'ruf adalah Wiranto, Muhammad Mardiono, Putri Kus Wisnu Wardani, Agung Laksono, dan Sidarto Danusubroto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.