Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amphuri Nilai Tim Advance yang Terpapar Covid-19 Tak Bisa Jadi Acuan Penyelenggaraan Umrah

Kompas.com - 17/01/2022, 18:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Zakaria Anshary menilai, keberadaan sejumlah anggota Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah yang positif Covid-19 usai kembali dari Arab Saudi, tak bisa menjadi patokan dalam penyelenggaraan ibadah umrah

Menurut Zaky, seharusnya semua pihak dapat menunggu kepulangan grup umrah pertama yang berangkat pada 8 Januari lalu. Mereka dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 19-20 Januari 2022.

"Group advance tidak bisa menjadi acuan penyelenggaraan Umrah, karena tim advance banyak berinteraksi dengan banyak pihak untuk urusan hotel, visa dan lain-lain," kata Zaky saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/1/2022).

Dari kedatangan grup tersebut, imbuh dia, baru dapat dijadikan patokan evaluasi penyelenggaraan ibadah umrah di tengah pandemi.

Baca juga: Kepastian Tim Advance Umrah Terpapar Omicron Tunggu Hasil WGS Kemenkes

Selain itu, Zaky membeberkan sejumlah catatan atas kabar positifnya beberapa anggota tim Advance Mitigasi Sistem Umrah.

Pertama, ia menyoroti soal keberadaan 11 orang anggota tim yang positif Covid-19. Pasalnya, ketika hendak pulang ke Tanah Air, mereka sudah melaksanakan tes PCR di Arab Saudi dan hasilnya negatif.

"Dan saat kembali ke Indonesia saat PCR pertama semua negatif," ujarnya.

Namun, setelah tes PCR kedua usai menjalani karantina selama tujuh hari, mereka justru dinyatakan positif Covid-19.

"Ini perlu ada penelitian apakah terpapar saat di karantina di Indonesia," terang dia.

Di samping itu, Zaky mengatakan bahwa ada anggota tim yang merupakan pasangan suami istri. Selama di Saudi maupun karantina, mereka tinggal satu kamar.

Baca juga: Tim Advance Umrah Positif Covid-19 Pulang dari Saudi, Dirawat di Tower 5 Wisma Atlet

Namun ketika diperiksa, sang suami negatif, sementara sang istri positif Covid-19.

Zaky juga menyoroti adanya kejanggalan atas perbedaan hasil tes PCR kedua, di mana dalam hasil print dinyatakan positif, tapi dalam aplikasi PeduliLindungi justru negatif.

"Hal ini ada dugaan human error," lanjut dia.

Dia juga mempertanyakan aturan karantina luar negeri yang kini masih diterapkan Indonesia.

Menurut dia, di Amerika yang kasus hariannya sudah satu juta per hari pun belum menerapkan aturan karantina dari luar negeri.

"Belum ada pemberlakuan karantina dari kedatangan luar negeri, begitu juga Inggris yang tinggi hanya karantina mandiri," ungkap Zaky.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kementerian Agama, M Noer Alya Fitra mengonfirmasi ada sejumlah anggota "Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah" yang positif Covid-19 sepulang dari Arab Saudi.

Baca juga: Sejumlah Anggota Tim Advance Umrah Positif Covid-19 Sepulang dari Saudi

Namun, Noer mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah anggota yang terpapar.

"Saya jumlahnya belum tahu. Tapi mereka banyak yang positif setelah pulang dari Arab Saudi," kata Noer saat dihubungi, Senin (17/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com