Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Meningkat, Dinkes DKI: BOR RS Masih 12 Persen

Kompas.com - 15/01/2022, 12:02 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, saat ini bed occupancy rate Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Ibu Kota sebesar 12 persen.

Data tersebut diungkap setelah data harian kasus Covid-19 mengalami tren peningkatan. 

Angka tersebut merujuk pada ketersediaan kapasitas RS yang dibuka untuk penanganan pasien Covid-19 sebanyak 5.000 tempat tidur.

"Kapasitas 5.000-6000 (tempat tidur). Baru kita buka kapasitas segitu keterisiannya 12-13 persen," ujar Widyastuti dalam diskusi daring bertajuk "Bersiap Hadapi Gelombang Omicron" pada Sabtu (15/1/2022).

Baca juga: Satgas: Kasus Aktif Covid-19 dan BOR Isolasi di RS Naik 2 Pekan Terakhir

Dia menjelaskan, DKI Jakarta pernah membuka kapasitas tempat tidur RS sampai 13.000 pada saat lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta pada 2021.

Saat itu, ada 140 RS yang membuka perawatan untuk pasien positif.

Kondisi tersebut berbeda dengan saat ini karena pemerintah daerah masih memberikan kesempatan perawatan untuk kasus-kasus non Covid-19.

Lebih lanjut Widyastuti menjelaskan, saat ini seluruh kasus positif maupun kasus probable Omicron dirawat secara terpusat di RSDC maupun RS yang membuka perawatan.

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diterbitkan beberapa waktu lalu.

"Namun, Kemenkes juga sedang melakukan evaluasi atas SE itu. Sebab untuk mengantisipasi apabila nantinya ada peningkatan sehingga harus ada yang isolasi mandiri dan dirawat terpusat," tegasnya.

Sebelumnya, Widyastuti mengatakan hingga Sabtu pagi ada 725 kasus positif Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Ibu Kota.

Sebanyak 75 persen dari keseluruhan kasus tersebut terdeteksi dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Pagi ini sudah terlaporkan ada 725 kasus positif Omicron. Sebanyak 75 persennya adalah PPLN, yakni sebanyak 545 kasus," ujar Widyastuti dalam diskusi daring pada Sabtu.

"Lalu sebanyak 180 (kasus) adalah karena transmisi lokal atau sebesar 24,8 persen," tuturnya.

Menurut Widyastuti, hampir 95 persen dari seluruh kasus positif tersebut terpantau dalam kondisi tanpa gejala atau bergejala ringan.

Dia menekankan tak ada pasien yang sampai mengalami gejala berat atau sampai meninggal dunia.

Baca juga: Wagub DKI: BOR di Jakarta Meningkat Jadi 9 Persen, Sebelumnya 4 Persen

"Belum ada yang seperti itu yang positif Omicron ini. Jadi seperti teori pada umum ya bahwa tingkat kesembuhannya tinggi, tanpa gejala atau gejalanya ringan," ungkap Widyastuti.

Kemudian, sebagian besar dari pasien yang terpapar varian Omicron di atas sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis. Namun, masih ada pula yang baru mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.

Dia menambahkan, kepada seluruh pasien positif tertular varian Omicron tetap dilakukan sesuai prosedur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com