JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap, kehadiran Halal Center Universitas Trunojoyo Madura yang ia resmikan dapat mendukung tumbuhnya produk-produk halal sehingga gaya hidup halal masyarakat Madura akan berkembang.
"Harapan besar kita tentu Pulau Madura akan menjadi salah satu pelopor bagi pengembangan riset produk halal, sekaligus gaya hidup halal di tanah air," kata Ma'ruf saat meresmikan Halal Center UTM di Bangkalan, Kamis (13/1/2022), dikutip dari siaran pers.
Ma'ruf menuturkan, masyarakat dunia kini menyaksikan bahwa perkembangan industri halal mengarah menjadi gaya hidup.
Baca juga: Mahfud Beberkan Proyek Satelit Kemenhan yang Rugikan Negara Ratusan Miliar Rupiah
Menurut dia, kesadaran untuk mengonsumsi produk yang terjamin halal kini semakin luas, tidak hanya pada sektor makanan dan minuman, tetapi juga kosmetik, fesyen, dan pariwisata.
"Hal yang sama kita harapkan dapat juga dikembangkan di Madura. Gaya hidup Islami yang mengakar kuat di tengah masyarakat, tentu menjadi awalan yang baik untuk upaya percepatan halal lifestyle secara lebih luas," ujar Ma'ruf.
Oleh karena itu, ia berharap industri produk halal dapat terus dikembangkan di Madura, baik dari sektor makanan dan minuman maupun pertanian, perikanana dan kelautan, pariwisata, serta beragam potensi besar lainnya.
Baca juga: Cerita Mahfud MD Ada Dirjen Mundur karena Dimintai Setoran Rp 40 Miliar oleh Menteri
Ma'ruf juga ingin agar produk-produk dari Madura dapat menjadi bagian dari rantai pasok industri halal, terlebih dengan adanya Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo.
Namun, Ma'ruf mengingatkan agar pengembangan industri di Madura tetap menempatkan masyarakat Madura sebagai subhek pembangunan, salah satunya dengan bertumpu pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Jangan sampai nantinya warga Madura hanya menjadi penonton dari gemuruh pembangunan industri di wilayah sendiri," ujar dia.
Di samping itu, Ma'ruf juga berpesan supaya pengembangan industri produk halal Indonesia tidak terhenti pada pembuatan halal center, tetapi juga diimbangi dengan memperkaya riset produk halal serta memperbanyak inkubasi bisnis bagi produk halal.
“Pemerintah sangat mendorong kolaborasi riset yang berkualitas agar Indoesia dapat memproduksi sendiri bahan baku maupun produk halal yang selama ini masih harus impor,” kata Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.