JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, hingga Senin (10/1/2022), total ada 506 kasus Covid-19 dari varian Omicron di Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penambahan kasus Omicron masih didominasi pelaku perjalanan dari luar negeri dan 84 kasus merupakan transmisi lokal.
Karena itu, ia mengatakan, masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Omicron, mengingat karakteristik varian tersebut sangat cepat menular.
Baca juga: Kasus Pertama Omicron Sebabkan Miokarditis Ditemukan di Israel
"Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi Omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable Omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes, Rabu ini.
Meski demikian, Nadia mengatakan, mayoritas kasus Omicron menunjukkan gejala ringan dan tanpa gejala sehingga pasien tak perlu dirawat di rumah sakit.
Nadia mengatakan, pihaknya akan menggencarkan telemedisin atau layanan konsultasi kesehatan yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.
"Kami bekerja sama dengan 17 platform telemedisin untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah," ujarnya.
Nadia menambahkan, pemerintah akan menyertakan penggunaan obat Molnupiravir dan Paxlovid untuk pasien Covid-19 gejala ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.