JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah melakukan pemisahan penilaian untuk penularan Covid-19 yang terjadi di dalam negeri dengan di luar negeri.
Hal ini terkait dengan lonjakan penularan Covid-19 yang terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia.
"Dari rapat tadi juga dilakukan pemisahan level assesement, kasus terbanyak dari pelaku perjalanan luar negeri. Tentu penambahan kasus PPLN berbeda, yakni imported case dibandingkan dengan penularan lokal," kata Airlangga dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang dilakukan secara daring, Senin (10/1/2022).
Oleh karena itu, Airlangga mengatakan, pemerintah bakal melakukan perlakuan khusus pada pintu-pintuk masuk kedatangan di Bandara Soekarno Hatta, Juanda, dan Sam Ratulangi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Harian Lebih dari 500, Luhut Jelaskan Alasan Pemerintah Belum Lakukan Pengetatan
Selain itu juga di Pelabuhan Laut Batam, Tanjung Pinang, dan Nunukan. Serta di pos lintas batas negara (PLBN) Aruk, Entikong dan Motaain.
"Di mana catatan daripada PPLN ini akan dicatat terpisah dengan wilayah. Sehingga contoh, yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta dan karantina di RSDC Kemayoran tidak digabungkan dengan kasus kenaikan di DKI Jakarta," jelas Airlangga.
"Demikian juga yang di Kepulauan Riau. Itu dari Pelabuhan Laut Batam tidak dijadikan satu dengan Kepulauan Riau," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 414 kasus Covid-19 dari penularan varian Omicron di Indonesia, paling banyak berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri.
Baca juga: Turis Indonesia Diimbau Tidak ke Luar Negeri akibat Kenaikan Kasus Covid-19
Hal tersebut, kata dia, diperkuat dengan angka positivity rate untuk kedatangan luar negeri yang mencapai 13 persen.
"Jauh di atas positivity rate transmisi lokal yang 0,2 persen," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Budi juga mengatakan, negara yang menjadi penyumbang varian Omicron di Indonesia juga mengalami pergeseran. Saat ini, kata dia, pelaku perjalanan dari Arab Saudi paling banyak membawa varian baru virus Corona Omicron.
"Dan negara-negara yang paling tinggi sekarang bergeser pertama adalah Arab Saudi, kedua Turki, ketiga Amerika Serikat dan yang keempat adalah Uni Emirat Arab," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.