Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Saksi soal Pemberian "Fee", Azis Syamsuddin: Saya Tak Punya Adik Kandung

Kompas.com - 03/01/2022, 17:27 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin membantah keterangan mantan Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Lampung Tengah, Taufik Rahman yang menjadi saksi dalam sidang dugaan suap pengurusan perkara di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus ini menjerat Azis sebagai terdakwa. 

Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (3/1/2022) hari ini, Taufik mengatakan bahwa ia sempat memberikan Rp 635 miliar untuk Azis melalui dua orang kepercayaannya, yaitu Aliza Gunado dan Edy Sujarwo.

Baca juga: Setelah DAK Lampung Tengah Disetujui, Saksi Mengaku Beri Uang Rp 635 Juta ke Azis Syamsuddin

Uang itu merupakan commitment fee karena Dana Alokasi Khusus (DAK) Lampung Tengah sejumlah Rp 25 miliar telah disetujui.

Menurut Taufik, ia mendapat informasi bahwa uang tersebut telah diberikan Edy pada Azis melalui adik Azis bernama Vio sekitar Juli 2017.

“Saya menyatakan demi Allah, demi Rasulullah dan saya bersumpah untuk nama keluarga besar saya bahwa saya tidak pernah mempunyai adik,” ucap Azis.

Ia mengaku tidak punya adik kandung maupun adik angkat serta merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.

Azis juga menuturkan tak pernah mempekerjakan Edy dan Aliza sebagai anak buahnya.

“Saya juga tidak pernah menyatakan bahwa saudara Edy Sujarno maupun Aliza Gunado sebagai staf atau pun orang kepercayaan saya,” ucap dia.

Baca juga: Saksi Akan Dikonfrontasi dalam Sidang Azis Syamsuddin, KPK Minta Mereka Jujur

Dalam persidangan, Taufik menyebut bahwa pihaknya memberikan commitment fee pada Azis melalui Edy dan Aliza senilai total Rp 2,085 miliar.

Uang itu diberikan pada Azis untuk membantu persetujuan dan pencairan DAK Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017.

Kala itu, Azis adalah Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Perkara dugaan korupsi di Lampung Tengah inilah yang menyeret Azis.

Ia dan Aliza diduga memberi suap Rp 3,6 miliar untuk eks penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju dan rekannya, Maskur Husain agar tidak terseret atau ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait perkara di Lampung Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com