JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.
Saat ini, kata Budi, ada 132 negara yang melaporkan penyebaran varian B.1.1.529 atau Omicron, yang dipercaya lebih cepat menular dibandingkan virus Corona varian lain.
"Alhamdulillah (kasus varian Omicron di Indonesia) relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasi yang ada dan juga luas geografisnya," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, kasus Covid-19 akibat varian Omicron paling banyak dilaporkan di Inggris, Denmark, dan Amerika Serikat.
Baca juga: Penjelasan Menkes Berkait Rincian Kejadian Transmisi Lokal Varian Omicron di Indonesia
Selain itu, kasus Covid-19 dari varian Omicron di Asia Tenggara paling banyak tercatat di Singapura, dengan total 1.600 kasus. Kemudian disusul oleh Thailand dengan total 1.500 kasus.
"Indonesia ada di posisi 40. Jumlahnya per hari ini 152, ada tambahan 16 dibandingkan 2 hari yang lalu, dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri," ujarnya.
Budi menyebutkan, dari total 152 kasus di Indonesia, ada 6 kasus penyebaran varian Omicron yang berasal dari transmisi lokal.
Kasus transmisi lokal tersebut terjadi di Jakarta, Medan, Surabaya dan Bali.
Baca juga: Luhut: Omicron Sudah Menyebar ke Mana-mana, Tidak Mungkin Tak Ada di Tengah Publik
Selain itu, Budi menambahkan, sebagian besar pasien Covid-19 yang terpapar varian Omicron di Indonesia tidak menunjukkan gejala berarti.