JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, kondisi pemulihan ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat.
Salah satunya terindikasi dari neraca perdagangan Indonesia yang terus mengalami surplus selama 19 bulan.
"Kalau kita lihat berkaitan pemulihan ekonomi kita cukup kuat. Neraca dagang kita surplus 34,4 miliar dollar AS, dalam 19 bulan surplus terus," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato pada Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Buka Perdagangan Bursa 2022, Jokowi Mengingat Kengerian Lonjakan Kasus Covid-19
"Belum pernah kita mengalami seperti ini. Ekspor kita juga naik year on year 49,7 persen. Impor juga naik, bahan baku, bahan penolong 52,6 persen," ungkap dia.
Jokowi lantas menjelaskan penyebab ekspor Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan.
Salah satunya karena pemerintah sudah berhenti melakukan ekspor bahan mentah atau raw material berupa nikel.
Sebelum dihentikan, neraca dagang mengalami surplus sekitar 1-2 miliar dollar AS.
"Lalu akhir tahun kemarin hampir 21 miliar dollar AS atau 20,8 miliar dollar AS," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Resmi Perpanjang Status Pandemi Covid-19 di Indonesia
"Saya kira keberanian kita menstop itu hasilnya kelihatan. Oleh karena itu kita lanjutkan stop (ekspor) bauksit, timah dan lain-lain," lanjut dia.
Oleh karena itu, kepala negara menekankan hilirisasi kini menjadi kunci kenaikan neraca ekspor Indonesia.
"Dan kalau kita lihat ranking competiveness kita juga naik 3 peringkat. Dalam posisi 2021 kita patut syukuri. Bisnis kita di 37, lalu digital bisnis 53. Ini naik 3 peringkat semuanya," tambah Jokowi.
Presiden mengungkapkan, indikator konsumsi dan indiator produksi Indonesia juga mengalami penguatan.
Pada Maret 2021, keyakinan konsumen sebesar 113,8 persen. Lalu pada November 2021 sudah kembali ke 118,5 persen.
Baca juga: Jokowi: Timnas Indonesia Sudah Berjuang dengan Gigih, Saya Tetap Bangga
Kemudian spending index juga sudah naik ke 102,5 persen dan purchasing manager index manucafture sudah mengalami kenaikan dari 51 persen ke 53,9 persen.
"Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan. Angka-angka seperti ini harus kita lihat. Harian saya dapat angka-angka seperti ini," tambah presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.