Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Varian Omicron Bisa Kawin dengan Delta, Epidemiolog Ingatkan Bahayanya

Kompas.com - 30/12/2021, 12:14 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, virus SARS-CoV-2 varian Omicron harus dicegah agar tidak muncul rekombinan varian.

"Walau gejalanya ringan, orang tidak perlu masuk rumah sakit, nanti bisa muncul rekombinan varian. (Varian Omicron dan Delta) kawin setelah menginfeksi satu orang yang sama, menghasilkan rekombinan baru, dan bahaya," katanya kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Dicky menjelaskan, kekhawatiran tesebut cukup masuk akal. Dia mencontohkan, di Brasil muncul rekombinan baru hasil kombinasi virus SARS-CoV-2 varian Delta dan Gamma.

Beberapa hari terakhir, muncul kabar burung soal adanya varian "Delmicron", kabar yang telah dinyatakan sebagai hoaks.

Namun, Dicky meyakini, kemungkinan munculnya "Delmicron" atau nama apa pun sebagai rekombinan varian Delta dan Omicron, bukan tidak mungkin terjadi jika penyebaran Omicron tidak dicegah.

Baca juga: Bertambah 21 Kasus Omicron, Epidemiolog: Skenario Terburuk Terjadi Penularan Komunitas

"Tidak mesti lama-lama. Dalam hitungan satu sampai tiga bulan pun bisa terjadi. Delmicron itu hoaks, tapi kekhawatirannya nyata. Kemungkinan Delta dan Omicron kawin itu ya nyata, satu hal yang sangat realistis. Dan itu berbahaya kalau terjadi," jelasnya.

Oleh karenanya, Dicky mengingatkan pemerintah tidak hanya mengandalkan vaksinasi Covid-19 sebagai satu-satunya jurus untuk menghadapi penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Dia menyebutkan, vaksinasi memang penting guna mengurangi kemungkinan gejala berat dan perawatan di rumah sakit apabila terpapar Covid-19.

Namun, upaya vaksinasi tanpa ada pencegahan penyebaran berpotensi memunculkan bahaya dalam jangka panjang.

"Bicara Omicron ini harus direpsons dengan membatasi atau mencegah infeksi. Karena, kalau kita biarkan leluasa dengan varian Delta, ini akhirnya tidak terkendali," katanya.

Baca juga: Cegah Penularan Omicron, Pemerintah Fokus Evaluasi Pengawasan Karantina Sesuai SE Satgas

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengonfirmasi 68 temuan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

Mayoritas kasus disebut berasal dari mancanegara, meski sejumlah ahli menduga bahwa transmisi lokal sudah terjadi sejak bulan lalu.

Pemerintah saat ini memberlakukan sistem karantina selama sepuluh hari bagi pendatang dari mancanegara.

Namun, secara khusus, hanya 13 negara yang warganya dilarang masuk ke Indonesia, yakni Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, Britania Raya, Denmark, dan Norwegia.

Padahal, dari 47 kasus Omicron yang sejauh ini ditemukan pemerintah banyak yang terbukti berasal dari negara-negara selain 13 negara tadi, di antaranya Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, dan Turki.

Baca juga: Transmisi Lokal Omicron di Indonesia, Epidemiolog Sebut Berpotensi Picu Gelombang Ketiga saat Nataru

Halaman:


Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com