Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Luhut Sebut Testing dan Tracing Bisa Bantu Implementasi Lockdown Level Mikro

Kompas.com - 27/12/2021, 13:45 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah terus melakukan langkah antisipatif untuk menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Salah satunya, kata dia, dengan memperketat testing dan tracing yang berguna untuk membantu implementasi lockdown pada level mikro.

"Melalui testing dan tracing yang kuat bisa dilakukan langkah lockdown pada level mikro, seperti di Wisma Atlet. Ini bisa diimplementasikan seandainya terjadi transmisi lokal varian Omicron yang sudah terdeteksi," katanya dalam konferensi pers Penanganan Pandemi Covid-19 secara daring, Senin (27/12/2021).

Luhut mengungkapkan, berdasarkan pemantauannya, penerapan lockdown di Wisma Atlet sejak pertama diumumkan sepekan lalu membuat kasus Omicron tidak berkembang di luar wilayah tersebut.

Meski demikian, dia belum bisa memastikan hal yang sama terjadi di daerah lain.

Baca juga: Luhut Minta Anak-anak Segera Divaksinasi untuk Cegah Peningkatan Kasus Omicron

"Tapi kami tidak tahu apakah dari daerah lain lolos dari situ, karena ada yang pergi dengan keluarganya dan ini kita harapkan tidak terjadi lagi," katanya.

Oleh karenanya, Luhut meminta daerah kembali menggencarkan testing dan tracing kasus Covid-19.

Penguatan testing dan tracing ini diperlukan lantaran banyak kasus orang yang tertular Covid-19 varian Omicron termasuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).

Di sisi lain, penguatan testing dan tracing juga diperlukan untuk mengidentifikasi penyebaran kasus Covid-19 secara lebih cepat.

"Testing dan tracing membantu kita mengidentifikasi potensi penyebaran kasus dengan cepat dan mengisolasi penyebaran kasus tidak meluas," ucapnya.

Sebelumnya, Luhut juga mengungkapkan, meski penyebaran varian baru virus SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron sangat cepat, kasus kematian akibat varian tersebut lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Baca juga: Penyebaran Omicron Meluas, Luhut Wanti-wanti Warga Jangan Liburan ke Luar Negeri

Di Indonesia, sudah ada 46 kasus Covid-19 varian Omicron. Sebagian besar dari kasus tersebut berasal dari pelaku perjalanan internasional.

"Berita baiknya, meski penyebaran terjadi cepat, data-data dari negara lain menunjukkan varian Omicron menyebabkan kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta," kata Luhut.

Adapun, pemerintah saat ini tengah menggencarkan program vaksinasi sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara memperkuat kekebalan komunitas dan meminimalkan risiko bagi mereka yang terpapar.

Oleh karena itu, pemerintah juga mengajak semua pihak tidak lengah dan tetap mewaspadai penyebaran virus SARS-CoV-2 dengan disiplin prokes.

Halaman:


Terkini Lainnya

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com