JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah mengincar suara pemilih yang tidak suka dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Ujang, hal itu tercermin dari gaya politik Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang kerap kali menyindir Anies.
"Menyerang Anies terus mungkin karena dendam kekecewaan kekalahan Ahok oleh Anies di Pilkada 2017 yang lalu. Yang diincar PSI pemilih yang tak suka dengan Anies," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/12/2021).
Namun, menurut Ujang, hal itu tidak cukup untuk meningkatkan elektabilitas PSI pada Pemilihan Umum 2024 mendatang karena masih ada sejumlah faktor lain yang menentukan.
"Mungkin hajar dulu, serang dulu agar mendapatkan banyak pemberitaan luas. Ke depannnya mungkin akan gunakan strategi lain. Bisa dengan cara melakukan gaya politik yang santun," kata dia.
Baca juga: Kontroversi Giring Ganesha: Singgung Pemolitisasi Agama Hingga Berambisi Nyapres
Ujang menyebutkan, gaya politik Giring itu justru dapat berdampak negatif bagi PSI karena mempraktikkan politik permusuhan, bukan politik kesantunan.
Ia berpendapat, mantan vokalis Nidji itu semestinya menyampaikan ide dan gagasan untuk Indonesia, bukan terus menerus menyerang lawan politiknya yang dapat membuat orang tak simpatik.
"Jika di mata publik dikenal dengan sesuatu yang negatif, bisa saja rakyat tak akan simpati pada Giring dan PSI, yang membuat elektabilitasnya biasa-biasa saja," kata Ujang.
Seperti diketahui, Giring kerap kali melontarkan sindiran dan kritikan kepada Anies di muka publik, salah satunya dengan menuding Anies sebagai seorang pembohong.
“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai jatuh ke Anies Baswedan. Seorang pemimpin sejati akan berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. Seorang pembohong tidak demikian,” kata Giring dalam video yang diunggah akun Twitter PSI, @psi_id, 21 September 2021.
Baca juga: Giring Sindir Sosok Pemolitisasi Agama hingga Figur yang Dipecat Jokowi, Siapa yang Dimaksud?
Terbaru, meski tidak menyebut nama, Giring menyindir sosok yang pernah dipecat oleh Presiden Jokowi yang disebutnya sebagai sosok yang punya rekam jejak mempolitisasi agama.
"Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada,” kata Giring di hadapan Jokowi pada acara HUT Ke-7 PSI, Rabu (22/12/2021).
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” kata dia menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.