Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yahya Staquf Ingin "Hidupkan" Gus Dur, Ini Maksudnya...

Kompas.com - 25/12/2021, 11:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf akan mengembalikan nilai-nilai yang diusung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan visi 'Menghidupkan Gus Dur' yang dibawanya.

"(Visi 'Menghidupkan Gus Dur') bisa dimaknai sebagai ikhtiar beliau untuk mengembalikan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan yang diusung Gus Dur," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).

Menurut Umam, visi tersebut dapat dijabarkan dalam tiga kluster pemaknaan yang akan berimplikasi pada corak PBNU ke depan di bawah kepemimpinan Gus Yahya, sapaan akrab Yahya.

Baca juga: Pesan Kyai Sepuh dan Landing yang Damai Bagi Yahya Staquf-Said Aqil....

Pertama, visi tersebut akan menarik garis tegas mengenai peran NU dalam konteks politik kebangsaan dan politik praktis sebagaimana ajaran Gus Dur.

Umam mengatakan, garis tegas itu telah dicontohkan Gus Dur ketika memutuskan mengundurkan diri dari jabatan ketua umum PBNU setelah ia mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada awal masa reformasi lalu.

"Artinya, garis tegas relasi NU dan politik sebagaimana diamanahkan dalam Khittah NU 1926 akan dijaga kuat," ujar Umam.

"Memang, PBNU tetap memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga arah politik dan demokrasi Indonesia, namun harus tetap berada dalam lingkup politik kebangsaan, tanpa terjebak dalam politik praktis," imbuh dia.

Baca juga: Profil Yahya Cholil Staquf Ketua Umum Terpilih PBNU 2021-2026

Umam berpandangan, salah satu prioritas dalam peran politik kebangsaan NU adalah menjaga Islam moderat di tengah munculnya kekuatan-kekuatan yang kerap menggunakan politik identitas.

"Di saat yang sama, NU juga harus menjadi jangkar, pengayom, sekaligus tempat bertemunya (melting point) seluruh kekuatan Islam moderat di Indonesia, agar titik equilibrium demokrasi Indonesia tetap terjaga," ujar Umam.

Kedua, Umam menyebutkan, Gus Dur juga mengajarkan pentingnya PBNU untuk tetap menjadi kekuatan civil society di Indonesia dengan kearifan dan kebijaksanaan berbasin nilai-nilai Aswaja.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com