JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Forum Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia (PII) Arif Fahrudin mengungkapkan bahwa dukungan terhadap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk maju dalam Pilpres 2024 merupakan pandangan terbaik.
Pasalnya, ada sejumlah alasan yang diputuskan Forum Ijtima Ulama dan PII sehingga mendukung Sandiaga maju.
Arif menyebut, politikus Gerindra itu dipilih karena mewakili sosok milenial yang bijaksana, tidak memiliki masalah keagamaan, terbuka dengan para ulama hingga santri.
"Sandiaga selama ini terbuka dengan para ulama dan santri. Programnya pun menyasar para santri. Itu yang membuat ulama dan pemuda Islam menilai Sandiaga bisa diterima semua kalangan," kata Arif dalam keterangannya, Sabtu (18/12/2021).
Baca juga: Didukung Ijtima Ulama untuk Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Sekarang Saya Fokusnya di Parekraf
Dia melanjutkan, pihaknya juga menilai Sandiaga Uno memiliki kecukupan pengalaman di bidang politik.
Atas alasan itu, Arif mengaku tidak paham dengan adanya pernyataan rekayasa yang diungkapkan oleh anggota DPR dari Fraksi Gerindra Kamrussamad.
Diketahui, Kamrussamad menuding deklarasi dukungan sejumlah ulama kepada Sandiaga Uno untuk Pilpres 2024 adalah upaya merekayasa forum Ijtima Ulama.
Dirinya khawatir, Sandiaga sengaja mengeksploitasi identitas ulama, sehingga berpotensi memecah belah bangsa.
Baca juga: Profil 7 Kapolda Baru yang Dipilih Kapolri: Eks Ajudan SBY sampai Direktur Penyidikan KPK
Menyikapi pendapat tersebut, Arif menegaskan bahwa deklarasi yang ada di DKI Jakarta dan Jawa Barat merupakan murni asiprasi keumatan.
“Saya tidak paham dengan pernyataan rekayasa. Ini benar-benar aspirasi keumatan pimpinan para ulama, kyai, dan pemuda Islam bahwa sosok Sandiaga adalah pemimpin yang pas di masa mendatang,” ujar Arif.
Di sisi lain, ia juga mengatakan bahwa ke depannya aspirasi ulama untuk mendukung Sandiaga bisa saja berkembang ke seluruh Indonesia.
Hal tersebut diucapkannya melihat animo deklarasi di DKI Jakarta dan Jawa Barat terhadap Sandiaga Uno.