JAKARTA, KOMPAS.com - Era kolonialisme Belanda selama berabad-abad di Nusantara ditandai dengan banyak peristiwa, salah satunya pembangunan Jalan Raya Pos yang sering disangkut pautkan dengan praktik kerja paksa.
Jalan Raya Pos atau Groote Postweg yang dibangun atas instruksi Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada 1808.
Jalan Raya Pos membentang dari Anyer hingga Panarukan. Karenanya, jalan sepanjang 1.000 kilometer (km) dan lebar 7,5 meter (m) ini juga dikenal sebagai Jalan Raya Anyer-Panarukan.
Pada dasarnya, tujuan Daendels membangun jalan tersebut bukan semata-mata untuk keperluan distribusi barang, tapi juga karena adanya blokade laut yang dilakukan Inggris.
Dikutip dari dokumen berjudul "Jalan di Indonesia: dari Sabang Sampai Merauke" yang disusun tim peneliti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, saat masa-masa awal ekspansi Inggris ke kawasan Asia, Daendels sempat mengalami kesulitan berkomunikasi dengan pejabat-pejabatnya karena lalu lintas laut yang biasa digunakan untuk mengirimkan surat diblokade oleh Inggris.
Inilah yang mendasari penamaan Jalan Raya Pos.
Baca juga: Hari Jalan 20 Desember dan Kisah di Baliknya...
Pembangunan Jalan Raya Pos sendiri berlangsung selama 1808-1811. Proyek ini menghabiskan dana dan tenaga yang tak sedikit. Bahkan, sampai mengorbankan jiwa pekerja lokal.
Adapun kuli-kuli yang terlibat dalam pembangunan jalan berasal dari Jakarta dan Priangan. Selain upah, mereka juga mendapatkan jatah beras dan garam setiap bulan.
Kendati kontroversial, Jalan Raya Pos menjadi tonggak bagi pembangunan jalan di Jawa.
Kehadiran jalan tersebut juga dapat mempersingkat waktu tempuh dari Batavia ke Surabaya secara signifikan. Perjalanan yang semula bisa menghabiskan waktu lebih kurang satu bulan jadi bisa ditempuh hanya dengan 10 hari saat itu.
Bukan itu saja, pengiriman pos yang awalnya memakan waktu tiga pekan dapat dipangkas menjadi tiga atau empat hari dengan adanya Jalan Raya Pos.
Baca juga: Peringati Hari Jalan Nasional, Ditjen Bina Marga Gelar Lomba Foto
Selain Jalan Raya Pos, masih ada jalan lain yang dibangun semasa pemerintahan Hindia Belanda.
Hingga tahun 1903, total jalan yang dibangun mencapai 23.793,5 km. Kemudian, ada pula jembatan sebanyak 9.473 buah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.