Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembangunan Jalan Raya Pos, Berawal dari Blokade Laut Inggris

Kompas.com - 20/12/2021, 11:40 WIB
Alsadad Rudi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Era kolonialisme Belanda selama berabad-abad di Nusantara ditandai dengan banyak peristiwa, salah satunya pembangunan Jalan Raya Pos yang sering disangkut pautkan dengan praktik kerja paksa.

Jalan Raya Pos atau Groote Postweg yang dibangun atas instruksi Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada 1808.

Jalan Raya Pos membentang dari Anyer hingga Panarukan. Karenanya, jalan sepanjang 1.000 kilometer (km) dan lebar 7,5 meter (m) ini juga dikenal sebagai Jalan Raya Anyer-Panarukan.

Pada dasarnya, tujuan Daendels membangun jalan tersebut bukan semata-mata untuk keperluan distribusi barang, tapi juga karena adanya blokade laut yang dilakukan Inggris.

Dikutip dari dokumen berjudul "Jalan di Indonesia: dari Sabang Sampai Merauke" yang disusun tim peneliti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, saat masa-masa awal ekspansi Inggris ke kawasan Asia, Daendels sempat mengalami kesulitan berkomunikasi dengan pejabat-pejabatnya karena lalu lintas laut yang biasa digunakan untuk mengirimkan surat diblokade oleh Inggris.

Inilah yang mendasari penamaan Jalan Raya Pos.

Baca juga: Hari Jalan 20 Desember dan Kisah di Baliknya...

Pembangunan Jalan Raya Pos sendiri berlangsung selama 1808-1811. Proyek ini menghabiskan dana dan tenaga yang tak sedikit. Bahkan, sampai mengorbankan jiwa pekerja lokal.

Peta Jalan Raya Pos Anyer-PanarukanDok Harian Kompas Peta Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan

Adapun kuli-kuli yang terlibat dalam pembangunan jalan berasal dari Jakarta dan Priangan. Selain upah, mereka juga mendapatkan jatah beras dan garam setiap bulan.

Kendati kontroversial, Jalan Raya Pos menjadi tonggak bagi pembangunan jalan di Jawa.

Kehadiran jalan tersebut juga dapat mempersingkat waktu tempuh dari Batavia ke Surabaya secara signifikan. Perjalanan yang semula bisa menghabiskan waktu lebih kurang satu bulan jadi bisa ditempuh hanya dengan 10 hari saat itu.

Bukan itu saja, pengiriman pos yang awalnya memakan waktu tiga pekan dapat dipangkas menjadi tiga atau empat hari dengan adanya Jalan Raya Pos.

Baca juga: Peringati Hari Jalan Nasional, Ditjen Bina Marga Gelar Lomba Foto

Selain Jalan Raya Pos, masih ada jalan lain yang dibangun semasa pemerintahan Hindia Belanda.

Hingga tahun 1903, total jalan yang dibangun mencapai 23.793,5 km. Kemudian, ada pula jembatan sebanyak 9.473 buah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com