Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Klaim RI Punya Komitmen Kuat pada Isu Perbaikan Lingkungan

Kompas.com - 13/12/2021, 14:47 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklaim, Indonesia punya komitmen kuat terhadap isu perbaikan lingkungan.

Oleh karenanya, dalam pertemuannya dengan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, di Jakarta, Senin (13/12/2021), Moeldoko menekankan perlunya penguatan kerja sama bilateral antara RI dan Jerman, khususnya dalam bidang ekonomi hijau dan konservasi alam.

“Indonesia memang memiliki komitmen yang kuat terhadap isu perbaikan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement dan COP 26 di Glasgow,” kata Moeldoko melalui keterangan tertulis, Senin (13/12/2021).

Baca juga: Jelang Pidato Kenegaraan Jokowi, YLBHI Kritisi Isu Lingkungan hingga Investasi

Menurut Moeldoko, komitmen Indonesia juga ditunjukkan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) atau hydropower di Kalimantan Utara.

PLTA yang nantinya mampu menghasilkan tenaga listrik hingga 11.000 megawatt (MW) itu dibangun untuk mendukung kawasan industri hijau.

Selain itu, kata Moeldoko, Indonesia saat ini sudah mulai mengurangi konsumsi batu bara sebagai sumber energi.

Ia pun mengakui bahwa untuk beralih dari batu bara ke energi terbarukan butuh usaha yang tidak mudah.

Dana yang harus dikeluarkan oleh negara dalam transisi menuju net zero emission 2060 sudah dikalkulasi dan totalnya mencapai triliunan rupiah.

“Kita punya keyakinan bahwa kita punya resources untuk dijadikan renewable energy di antaranya air, matahari dan energi laut," ujar Moeldoko.

"Jerman sudah sangat maju di sektor itu, mungkin eksplorasi lebih banyak lagi diperlukan untuk investor Jerman untuk menggali berbagai sumber baru tadi,” tuturnya.

Adapun sejak tahun 2012 hubungan bilateral Indonesia-Jerman diperkuat melalui joint declaration for a comprehensive partnership.

Kedua negara sepakat untuk mengembangkan kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi, kesehatan, industri, pertahanan, keamanan, pangan, dan Transportasi.

Hubungan bilateral kedua negara diklaim makin meningkat melalui kunjungan resmi Presiden Joko Widodo ke Berlin di tahun 2016.

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Hindari Proteksionisme Berkedok Isu Lingkungan

Saat itu, pemimpin kedua negara yang pada saat itu Jerman masih diwakili oleh Kanselir Angela Merkel, menyepakati kembali penguatan hubungan kemitraan strategis di bidang pendidikan vokasi, energi terbarukan, dan kerja sama maritim.

Kini setelah Jerman melantik kanselir baru menggantikan 16 tahun kepemimpinan Kanselir Angela Merkel, Moeldoko berharap agar Jerman dan RI bisa mempererat kerja sama kembali.

“Kami rasa khususnya di bidang perubahan iklim, finansial berkelanjutan, dan efisiensi energi ada banyak ruang dialog antara Indonesia dan Jerman. Kita berharap akan ada banyak pertukaran (kunjungan kementerian) langsung, baik secara bilateral maupun melalui kerangka kerja G20,” kata Dubes Jerman, Ina Lepel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com