KOMPAS.com – Dalam rangka mengembangkan talenta digital Tanah Air, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kabalitbang SDM) Kemenkominfo Hary Budiarto mengatakan, penyelenggaraan program Digital Talent Scholarship (DTS) menargetkan 20.000 warga NTT cakap digital hingga 2024.
“Pemkab Manggarai Barat diminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meningkatan talenta digital warga NTT terkait literasi digital, talenta digital, dan digital leadership,” ujar Hary dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/12/2021).
Hal itu dikatakan Hary usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kemenkominfo dengan Pemkab Manggarai Barat untuk pelaksanaan program DTS Tahun 2022 di NTT, Jumat (10/12/2021).
Baca juga: Lewat Knowledge Hub, Kemenkominfo Bantu Tingkatkan Pemanfaatan Ruang Digital
Sementara, pada 2022, lanjut Hary, 5.000 orang Manggarai Barat ditargetkan telah memiliki kecakapan digital.
Di antara target 20.000 orang itu, terdapat pelatihan yang ditujukan mengasah kompetensi digital aparatur sipil negara (ASN).
“Kami sedang menyiapkan hal itu, terutama untuk ASN melalui Government Transformation Academy (GTA). Penyusunan materi melibatkan Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Ditjen Aplikasi Informatika (LAIP Ditjen Aptika),” jelasnya.
Dalam GTA-DTS, peserta pelatihan akan belajar menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dengan menggunakan aplikasi Super Apps Desa.
Baca juga: Menkominfo Paparkan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024
“Kami ajarkan bagaimana masyarakat desa atau aparat pemerintahan desa yang berada di wilayah di Kabupaten Manggarai Barat mampu menerapkan SPBE menggunakan aplikasi Super Apps Desa,” terangnya.
Tak hanya itu saja, Balitbang SDM Kemenkominfo juga membuka pelatihan untuk guru sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
Adapun pelatihan tersebut diberikan melalui Thematic Academy serta menggunakan aplikasi yang disiapkan oleh Direktorat LAIP Ditjen Aptika tentang pelaksanaan ujian dengan metode virtual school.
“Pelatihan tersebut akan kami terapkan di Kabupaten Manggarai Barat,” kata Hary.
Baca juga: Bali Masuk Tahap Pertama Analog Switch Off pada 30 April 2022
Pelaksanaan pelatihan nantinya akan berlangsung secara daring dan luring. Peserta akan dapat mengakses super apps yang terhubung dengan cloud sehingga dapat diakses di mana pun.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan training of trainer (ToT) pelatihan teknis bidang teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) bagi pengajar serta pelatihan dan sertifikasi bagi mahasiswa dan lulusan information technology (IT).
“Jadi, ToT-nya juga mengajak tenaga-tenaga lokal yang ada di sini, seperti alumnus perguruan tinggi, dosen, atau mahasiswa semester akhir di bidang IT. Mereka diberikan pelatihan untuk membantu bagaimana mengimplementasikan program DTS bagi masyarakat desa,” jelasnya.