JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung penyebab bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat saat meninjau lokasi tersebut pada Rabu (8/12/2021).
Menurutnya, ada sejumlah kerusakan pada lingkungan sehingga harus diperbaiki.
"Dalam jangka menengah dan panjang memang ini terjadi, pertama memang adanya hujan yang ekstrem. Tapi yang kedua ini perlu kita atasi adalah kerusakan daerah aliran sungai, kerusakan catchment area daerah tangkapan hujan," ujar Jokowi dilansir dari tayangan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Bandara Tebelian Sintang yang Akan Diresmikan Jokowi, Dibangun 2011 dan Telan Biaya Rp 580 Miliar
Sehingga, untuk jangka panjang Jokowi menekankan perlu dimulai kegiatan penanaman pohon kembali di daerah aliran sungai dan kawasan tangkapan hujan.
Kepala negara mencontohkan, penanaman kembali bisa menyasar sekitar Sungai Kapuas dan Sungai Melawai.
Dengan penanaman kembali diharapkan dapat memperbaiki daerah tangkapan air dan daerah hulu.
Sementara itu, untuk penanganan jangka pendek pemerintah membuat tanggul buatan dari geotube.
"Jangka pendeknya dengan membuat tanggul dari geotube yang diisi pasir yang kita harapkan dalam jangka pendek bisa mengurangi banjir yang ada," ungkap Jokowi.
Baca juga: KLHK soal Banjir Sintang: Pemulihan Daerah Tangkapan Air Jadi Prioritas
Diberitakan Kompas.com, bencana banjir di Kabupaten Sintang dipengaruhi hujan deras yang terjadi sejak 11 - 15 November 2021.
Pada pada puncak banjir tersebut terdapat 35.652 keluarga atau 123.936 jiwa yang terdampak.
Angka ini berdasarkan laporan dari RT hingga lurah serta kepala desa setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.