Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Resmikan Bandara Tebelian Sintang Kalbar

Kompas.com - 08/12/2021, 10:39 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Tebelian di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (8/12/2021).

"Alhamdulilah, puji dan syukur kita panjatkan, Bandara Tebelian telah selesai dibangun dan bisa dimanfaatkan," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.

Jokowi mengatakan, pembangunan Bandara Tebelian menghabiskan anggaran senilai Rp 518 miliar.

Baca juga: Bandara Tebelian Siap Gantikan Bandara Susilo di Sintang

Dengan kapasitas 75.000 penumpang per tahun, bandara ini diharapkan mampu melayani kebutuhan transportasi udara serta arus pergerakan orang yang semakin ramai.

Di era kompetisi antarnegara yang semakin sengit ini, kata Jokowi, masyarakat harus bergerak lebih cepat.

Oleh karenanya, ia ingin konektivitas antarprovinsi, antardaerah, antarkabupaten semakin mudaj dan terjangkau oleh masyarkat, sehingga sentra-sentra ekonomi baru akan tumbuh di berbagai daerah.

Bandara Tebelian yang terletak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Humas Kemenhub Bandara Tebelian yang terletak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
"Oleh sebab itu kelancaran konektivitas adalah kunci," ucap Jokowi.

Presiden mengatakan, tren investasi di luar Pulau Jawa semakin meningkat tahun ini. Bahkan, angkanya lebih tinggi dibandingkan Pulau Jawa.

Peningkatan ini, kata dia, tidak lepas dari upaya pemerintah dalam menyiapkan infrastruktur secara merata di seluruh penjuru Tanah Air.

"Dan kita membangun infrastruktur tidak hanya berpusat di Jawa, tapi Indonesia-sentris," kata Jokowi.

Baca juga: Besok, Presiden Jokowi akan Resmikan Bandara Tebelian di Kalbar

Jokowi meyakini daerah-daerah di luar Jawa bisa tumbuh dengan cepat jika didukung oleh infrastruktur, konektivitas, dan transportasi yang memadai.

Sebab, dengan begitu produksi akan meningkat, distribusi menjadi lancar, sehingga menjangkau pasar yang semakin besar dan luas.

"Dan menekan waktu serta biaya sehingga biaya logistik semakin efisien dan semakin kompetitif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com