KOMPAS.com – Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rosarita Niken Widiastuti menyebutkan, Provinsi Bali masuk dalam tahap pertama pengakhiran siaran televisi (TV) Analog atau analog switch off (ASO) pada 30 April 2022 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Niken dalam web seminar (webinar) bertajuk “Bali Siap ASO” pada Kamis (2/12/2021).
Adapun wilayah Bali yang masuk tahap pertama ASO meliputi Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, dan Kota Denpasar.
Dipaparkan Niken, daerah kategori blank spot akan masuk dalam proyek Digital Broadcasting System, sebagai bagian tahap akhir digitalisasi siaran televisi di Indonesia.
Ia juga menyampaikan, menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 11 Tahun 2021 tentang “Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran”, ASO akan dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama dilaksanakan pada 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga atau paling akhir 2 November 2022.
Baca juga: Kemenkominfo Temukan 390 Hoaks Vaksinasi Covid-19, Terbanyak dari Unggahan Facebook
Dalam webinar “Bali Siap ASO”, Niken juga mengatakan bahwa rancangan proses peralihan dari TV Analog ke TV Digital telah mempertimbangkan rujukan standar yang ditetapkan International Telecommunication Union (ITU).
Adapun rujukan tersebut mencakup kondisi geografis, luas wilayah, keterbatasan frekuensi radio dan kemampuan teknologi siaran digital.
Niken menjelaskan, TV Digital dapat meningkatkan kualitas tayangan menjadi lebih bersih gambarnya, jernih suaranya, canggih teknologinya, dan beragam programnya.
“Semua manfaat itu gratis. Masyarakat tidak perlu membayar bulanan atau membeli pulsa untuk menikmatinya karena bukan streaming internet,” kata Niken, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/12/2021).
Manfaat yang akan didapatkan dari penyelenggaraan ASO juga termasuk efisiensi penggunaan spektrum frekuensi, efisiensi infrastruktur industri penyiaran, peningkatan kualitas penyiaran, mempertahankan diversity of ownership, mendukung diversity of content dan menumbuhkan industri konten.
Baca juga: Set Top Box (STB) untuk Migrasi TV Analog ke TV Digital Bisa Didapatkan Gratis, Ini Syaratnya
“Selain itu, mendapatkan digital dividend yang nantinya dapat digunakan kepentingan pengembangan infrastruktur broadband dan kebencanaan, serta membawa Indonesia menuju persaingan dunia penyiaran secara global,” kata Niken.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Bali Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap ASO.
Ia menilai, migrasi ke TV Digital sangat bermanfaat bagi dunia pertelevisian.
“Hal ini tentu akan memperlancar penerimaan informasi masyarakat Bali sampai ke tingkat pelosok, tentu dalam konteks pembangunan ekonomi. Informasi akan menumbuhkan inovasi dan kreativitas masyarakat dalam membangun sumber ekonomi,” ujar Gde Asmara.