JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan dua calon kuat Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) adalah kader terbaik.
Adapun, dua calon kuat yang digadang-gadang jadi Ketum PBNU periode selanjutnya adalah petahana, Said Aqil Siradj dan Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.
“Ya dua-duanya adalah kader terbaik yang tentu tidak ada bedanya lah dua-duanya ini. Silahkan saja mana yang terbaik dari pilihan para muktamirin,” kata Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2021).
Cak Imin, sapaannya, mengaku calon yang masuk bursa Ketum NU adalah orang-orang yang unggul.
PKB, menurutnya, belum mendapat petunjuk siapa yang akan terpilih menjadi Ketum NU Muktamar ke-34 mendatang.
Baca juga: Ketum PBNU: Tanggal Pelaksanaan Muktamar Diputuskan Pekan Ini
“Belum, sama, karena semuanya sama adalah orang-orang yang unggul," ujarnya.
Sementara itu, Cak Imin menyebut, keputusan tanggal pelaksanaan Muktamar ke-34 NU akan diumumkan minggu depan.
“Ya tentu kita hanya bisa menunggu, hanya bisa memohon pada Tuhan yang Maha Kuasa, kepada Allah untuk segera tuntas. Insya Allah minggu depan sudah selesai,” tuturnya.
Adapun, Nahdlatul Ulama (NU) bakal menggelar Muktamar ke-34 dalam waktu dekat.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengungkapkan, ia dan jajaran pengurus PBNU bakal menggelar rapat terkait tanggal pelaksanaan Muktamar ke-34 NU, pekan ini.
"Minggu-minggu ini kita akan adakan rapat dahulu bersama Jajaran kepengurusan PBNU," kata Said dalam keterangannya, Senin (29/11/2021).
Jelang pelaksanaan muktamar, muncul nama-nama kuat yang digadang menjadi calon Ketum PBNU, yaitu kandidat petahana, Said Aqil Siradj dan Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.
Baca juga: Rois Aam PBNU Perintahkan Muktamar Ke-34 Digelar 17 Desember 2021
Intelektual muda NU Ulil Abshar mengatakan, siapa pun yang menjadi ketum PBNU ke depan harus memenuhi kriteria ideal, salah satunya memiliki visi misi yang digagas oleh tokoh NU, almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Kalau pimpin PBNU itu, sekarang ini visi misinya enggak jauh-jauh dari Gus Dur. Enggak mungkin, PBNU itu dipimpin oleh orang yang visi keagamaan politiknya itu jauh dari Gus Dur," kata Ulil saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.