JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik dan mengambil sumpah jabatan keanggotaan Komisi Nasional Disabilitas (KND) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (1/12/2021).
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 53/M Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komisi Nasional Disabilitas.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, Komite Nasional Disabilitas dibentuk untuk pertama kalinya di Indonesia.
Usai dilantik, kata dia, komite akan langsung bekerja.
"Baru saja presiden melantik Komite Nasional Disabilitas. Untuk pertama kalinya, komite ini dibentuk. Ini untuk pertama kalinya komite ini mulai bekerja. Besok kan juga sekaligus hari disabilitas kita peringati," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu.
Baca juga: Jokowi Lantik Anggota Komnas Disabilitas, Mensos: Beban Saya Turun
Ada tujuh orang anggota KND yang dilantik berasal dari beragam latar belakang. Berikut ini profil mereka:
1. Dante Rigmalia
Dante dilantik sebagai sebagai ketua merangkap anggota KND.
Dante selama ini dikenal sebagai seorang pendidik dan konsultan pendidikan untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus di area gangguan belajar (learning disability).
Ia menyelesaikan pendidikan D2 PGSD di IKIP Bandung pada 1994. Kemudian pada 2000 menyelesaikan S1 pada jurusan matematika di Universitas Pasundan.
Tahun 2007, ia menyelesaikan S2 pada program studi Pendidikan Kebutuhan Khusus di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Semangatnya yang besar untuk pendidikan dan mendukung pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus mendorongnya mengikuti program Courses The International Summer School, Special Needs Education di University of Oslo–Norway pada tahun 2011.
Pada tahun 2012 perempuan berkacamata ini menyelesaikan pendidikan doktoral pada program studi bimbingan dan konseling di Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Baca juga: Mensos Ingatkan Guru Ajarkan Siswa Tak Bully Penyandang Disabilitas
Saat ini ia menjadi salah satu instruktur pelatihan di Cipta Aliansi Edukasi Indonesia untuk program penanganan anak berkebutuhan khusus bagi para guru, orang tua, dan pemerhati dalam memahami dan mendidik anak berkebutuhan khusus
2. Deka Kurniawan