Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Selam KRI Cakra-401 Selesai Jalani "Overhaul", KSAL: Hasilnya Bagus

Kompas.com - 28/11/2021, 17:12 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyebutkan, hasil overhaul atau perbaikan secara total terhadap kapal selam KRI Cakra-401 sudah bagus.

Adapun keberhasilan overhaul dari KRI Cakra-401 yang merupakan "saudara kembar" KRI Naggala-402 itu ditandai dengan selesainya tahap commodore inspection di Perairan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

"Tetapi hasilnya kemarin sudah dicoba semuanya, hasilnya bagus. Artinya sudah dicoba dari komunitas ABK kapal selam," ujar Yudo usai menutup Kompetisi Olahraga Perairan KSAL Cup 2021 di Pantai Festival Ancol, Jakarta Utara, Minggu (28/11/2021) sore.

Baca juga: Jokowi Singgung Kekhawatiran RI pada Pengembangan Kapal Selam Nuklir Australia

Setelah KRI Cakra-401 selesai overhaul, TNI Angkatan Laut tinggal menunggu serah terimanya. 

KRI Cakra-401 ini akan kembali memperkuat Komando Armada II (Koarmada II) TNI AL yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.

Terkait serah terima kapal selam ini, Yudo mengatakan, pihaknya masih menunggu dari Kementerian Pertahanan.

"Nanti di Kemhan, itu kan proyeknya Kemhan, nanti akan di-delivery, selesai dilaksanakan overhaul akan diserahkan kepada Angkatan Laut," kata Yudo.

"Tentunya dari Kemhan baru diserahkan kepada Angkatan Laut," ucap Yudo.

Baca juga: Panglima TNI Serahkan Rumah bagi Ahli Waris Prajurit KRI Nanggala-402

KRI Cakra-40 sukses menjalani commodore inspection atau inspeksi komodor dalam upaya overhaul yang dilakukan PT PAL Indonesia (Persero).

KRI Cakra-401 telah mampu mencapai kecepatan maksimal di atas permukaan air dan di bawah permukaan air.

KRI Cakra-401 juga telah menjalani pengujian terpisah pada seluruh sistem pipa dan katup-katup pokok kapal dengan tekanan 32-50 bar.

Adapun 1 bar setara dengan tekanan air sedalam 10 meter, sehingga disimpulkan sistem tersebut mampu menerima tekanan sampai lebih dari 300 meter.

Dikutip dari Kompas.id, KRI Cakra-401 merupakan kapal selam yang telah dioperasikan sejak 40 tahun lalu.

Baca juga: Sedang Perbaikan, Kapal Selam KRI Cakra-401 Sukses Jalani Uji Penyelaman

KRI Cakra-401 ini adalah buatan Jerman, pengganti dari KRI Tjakra yang didatangkan pada 12 September 1959 dari Uni Soviet (Rusia).

KRI Cakra-401 tercatat pernah menunjukkan kemampuan serangnya saat menghancurkan KRI Karang Galang dalam latihan gabungan TNI di perairan Indonesia Timur pada 2008 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com