JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai, kebiasaan seseorang dengan membawa-bawa jabatan ketika bertikai dengan orang lain merupakan tanda bahwa orang itu tidak percaya diri atas perbuatannya sendiri.
Hal ini disampaikan Reza merespons peristiwa cekcok antara ibunda anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dan seorang perempuan yang mengaku anggota keluarga jenderal TNI.
"Orang semacam itu tidak sungguh-sungguh percaya diri bahwa yang ia lakukan adalah benar dan statusnya cukup kuat untuk memenangkan sebuah pertikaian," kata Reza saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Cekcok Ibunda Arteria Dahlan dan Persoalan Protokoler-Mobil Dinas TNI
Reza mengatakan, karena kurangnya rasa percaya diri itulah akhirnya seseorang membawa-bawa jabatan agar dapat 'aman' dalam sebuah pertikaian.
"Dalam kasus itu, yang dianggap si perempuan paling berkuasa adalah militer dan parpol. Seolah, kalau kau berstatus sebagai keluarga militer dan kenal tokoh elite parpol, amanlah kau," ujar Reza.
Reza pun berpandangan, kasus ini sejatinya merupakan kasus kecil tetapi menjadi besar karena melibatkan orang-orang yang memiliki reputasi tersendiri.
Ia tak memungkiri, respons masyarakat luas atas peristiwa ini mendandakan bahwa publik tidak suka dengan sikap sesorang yang arogan dan membawa-bawa jabatan.
"Di balik respon netizen itu sepertinya ada perasaan muak terhadap segala sesuatu yang beraroma arogansi kekuasaan," kata dia.
Baca juga: Percekcokan Ibunda Arteria Dahlan Dinilai Kasus Sepele, Jadi Besar karena Bawa-bawa Jabatan
Video cekcok antara ibunda Arteria dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai keluarga anggota TNI di Bandara Soekarno-Hatta viral di media sosial.
Setelah video itu beredar, publik kemudian mempertanyakan terkait privilese anggota keluarga TNI karena perempuan yang cekcok itu tampak dijemput oleh mobil dinas TNI.
Tidak hanya itu, Arteria juga menyatakan bahwa perempuan itu bahkan bisa mengatur sejumlah orang yang disebutnya sebagai protokoler TNI.
"Kalau anak bintang tiga kok bisa nyuruh-nyuruh protokoler TNI? Saya saja, orangtua saya, enggak bisa. Kok bisa menggunakan protokoler TNI di bandara, menyuruh-nyuruh semua orang, 'Mana kapolres, mana siapa, lu enggak tahu siapa gue' dan sebagainya," kata Arteria, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Cekcok di Bandara, Arteria: Anak Jenderal Bintang Tiga Kok Bisa Atur-atur Protokoler TNI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.