Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Beri 5.000 Paket Bantuan untuk Korban Banjir Sintang

Kompas.com - 23/11/2021, 07:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan 5.000 paket bantuan untuk korban banjir di Sintang, Kalimantan Barat.

Bantuan tersebut tiba di Kalimantan Barat pada Minggu (21/11/2021).

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengucapkan terima kasih atas bantuan dari presiden.

"Saya atas nama masyarakat Kalimantan Barat mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Pak Presiden untuk korban banjir yang ada di Sintang. Sebanyak 5.000 paket," ujar Sutarmidji sebagaimana dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/11/2021).

"Paketnya sudah saya terima dan hari ini juga langusng kita distribusikan ke daerah terdampak," ucap dia.

Baca juga: Greenpeace Sebut Banjir Sintang karena Deforestasi, Kalbar Sudah Kehilangan 1,2 Juta Hektar Hutan

Sementara itu, salah satu warga korban banjir, Fedrik mengaku sudah satu bulan lebih berada di pengungsian.

Menurut dia, masyarakat merasa kesusahan karena kondisi air yang masih tinggi.

"Air tinggi naiknya semua orang pun susah. Kalau untuk mengungsi sudah satu bulan lebih," kata dia. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun geobag untuk penanganan banjir jangka pendek di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar). Sebagai informasi, geobag adalah kantong geotekstil kekuatan tinggi yang diisi pasir yang tersedia dalam berbagai ukuran dan digunakan di tepian sungai, perlindungan pantai, dan pemecah gelombang lepas pantai.istimewa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun geobag untuk penanganan banjir jangka pendek di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar). Sebagai informasi, geobag adalah kantong geotekstil kekuatan tinggi yang diisi pasir yang tersedia dalam berbagai ukuran dan digunakan di tepian sungai, perlindungan pantai, dan pemecah gelombang lepas pantai.

Warga lainnya, Caca, berharap banjir di Sintang dapat segera surut. Dia pun mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan masyarakat.

"Harapannya (banjir) bisa cepat surut dan lebih doperhatikan masyarakatnya. Sebab bantuannya kurang dapat sih," ucap dia. 

Sementara itu, Rahmi yang juga menjadi korban banjir mengharapkan ada bantuan perlengkapan bayi.

Menurut dia, di lokasi tempatnya mengungsi masih kekurangan perlengkapan bayi.

Baca juga: Ditanya Kapan KLHK Datangi Sintang yang Sudah Sebulan Banjir, Sekjen KLHK Jawab Hari Ini

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, hingga saat ini sudah hampir satu bulan bencana banjir merendam Kabupaten Sintang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, curah hujan akan kembali tinggi pada Januari-Februari 2022.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah mengatakan, masih membutuhkan terpal, perahu karet, longboat, dan dapur umum mobile.

“Kami ada kebutuhan yang mendesak seperti terpal, perahu karet, longboat dengan mesin 15 PK, dan dapur umum mobile,” kata Yosepha dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/11/2021).

Baca juga: Hampir Sebulan Sintang Terendam Banjir, Pemda Kalbar Butuh Perahu Karet hingga Dapur Umum Mobile

Yosepha menyampaikan, longboat dengan mesin 15 PK bagus untuk mengevakuasi warga dan membawa bantuan dengan muatan yang lebih banyak.

Sementara itu, dapur umum mobile yang sudah didapat dari Kementerian Sosial ternyata masih kurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com