JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Arh Herwin Budi Saputra menganggap cekcok antara ibunda anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dengan seseorang perempuan yang mengaku keluarga jenderal TNI di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang murni perselisihan dua warga sipil.
"Kodam Jaya mengklarifikasi terkait berita viral tentang kejadian perselisihan yang terjadi antar penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, adalah murni perselisihan antara dua orang penumpang warga sipil," ujar Herwin, dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2021).
Herwin mengatakan, latar belakang perselisihan masih dalam proses penyelidikan.
Baca juga: Buntut Video Viral Terkait Arteria Dahlan, Mabes TNI Telusuri Apa Ada Pelanggaran Anggotanya
Di sisi lain, Herwin mengatakan, kedua warga sipil yang terlibat perselisihan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
"Jadi kita tunggu saja bagaimana penyelesaiannya karena permasalahan ini sudah ditangani oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta," kata Herwin.
Ia berharap kasus ini dapat berakhir damai.
"Diharapkan kedua belah pihak dapat menyelesaikan dengan berdamai," kata dia.
Adapun, video itu kemudian menjadi perhatian publik karena dalam video itu pihak Arteria mempermasalahkan perempuan yang disebutnya bisa mengatur-atur protokoler yang diduga dari TNI.
Selain itu, Arteria juga mempermasalahkan mobil dinas berpelat TNI yang digunakan perempuan itu.
Baca juga: Cekcok di Bandara, Arteria: Anak Jenderal Bintang Tiga Kok Bisa Atur-atur Protokoler TNI?
Sebelumnya, Kasubag Humas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Iptu Prayogo mengungkapkan, pertikaian itu terjadi saat ibu Arteria dan seorang perempuan hendak mengambil bagasi di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Meski sudah mengetahui ihwal pertikaian itu, Prayogo mengaku belum mengetahui kronologi lengkap dari peristiwa tersebut.
Di sisi lain, dia berujar bahwa baik pihak ibunda Arteria Dahlan maupun perempuan dalam video tersebut sama-sama saling lapor.
"Sementara keduanya saling melapor. Jadi dua-duanya saling melapor, tidak hanya satu pihak," ujarnya saat dihubungi, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.