JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, keberhasilan menurunkan kasus Covid-19 dapat mendorong cepatnya pemulihan ekonomi Indonesia.
Dia mengungkapkan, saat ini indeks keyakinan konsumen sudah kembali pulih setelah kasus Covid-19 melandai.
"Keberhasilan menurunkan kasus Covid-19 mendorong pemulihan ekonomi yang cepat," ujar Luhut saat memberikan kuliah umum di Seskoad, Bandung, sebagaimana dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Marves, Jumat (19/11/2021).
"Indeks keyakinan konsumen dari Bank Indonesia yang sempat turun ke tingkat pesimis karena penerapan PPKM, telah kembali pada tingkat optimis hanya dalam waktu tiga bulan," ucap dia.
Baca juga: Tenaga Kesehatan Aktif Jemput Bola, Vaksinasi Covid-19 Lansia di Jombang Capai 62 Persen
Dia mengungkapkan, saat ini Indeks keyakinan konsumen untuk Oktober 2021 berada pada tingkat tertinggi di masa pandemi, yakni mencapai 113,4 dengan skala nilai optimistis lebih dari 100.
Selain itu, pemulihan yang cepat terjadi pada aktivitas industri manufaktur.
Berdasarkan Indikator PMI manufaktur Indonesia, terlihat sektor industri mengalami ekspansi tertinggi pada Oktober 2021.
Tercatat bahwa PMI Manufaktur Indonesia pada Maret dan April 2020 sempat mengalami penurunan yang sangat signifikan yakni pada angka 27,5 persen.
Berbeda halnya pada saat PPKM diberlakukan awal Juli 2021 lalu, terjadi sedikit penurunan tetapi langsung mengalami peningkatan yang signifikan pada Oktober mencapai 57,2 persen.
Baca juga: Satgas: 88 Juta Warga Indonesia Telah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap
Meski demikian, Luhut mengingatkan, pasca-pandemi Covid-19, Indonesia dihadapkan pada tantangan ekonomi yang lebih besar.
"Dibutuhkan pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen untuk dapat mencapai visi Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi sebelum tahun 2045," ujar Luhut.
Dia mengatakan, untuk mencapai sasaran tersebut, Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan model ekonomi masa lalu yang hanya mengandalkan ekspor komoditas.
Indonesia harus bergerak menjadi negara industri, salah satunya dengan upaya hilirisasi sumber daya alam (SDA).
Luhut mengatakan, Indonesia memiliki cadangan SDA yang besar untuk kebutuhan energi bersih, misalnya, nikel, bauksit, tembaga, dan timah yang permintaannya akan meningkat seiring dengan komitmen banyak negara untuk mengatasi perubahan iklim.
Melalui hilirisasi nikel, Indonesia diharapkan menjadi bagian dari rantai pasokan baterai di dunia untuk mewujudkan visi penurunan emisi pada 2030 melalui penggunaan electric vechicle (EV) atau kendaraan listrik.