Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Epidemiolog Sebut Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci Penanggulangan Covid-19 Saat Nataru

Kompas.com - 17/11/2021, 18:26 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli epidemiologi Indonesia dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, kunci untuk menekan kasus Covid-19 saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) bergantung pada kesadaran masyarakat.

"Kuncinya ada di kesadaran masyarakat sendiri, apakah mereka memiliki analisa risiko pribadi. Artinya analisa ini ‘layak enggak sih saya pergi ke perayaan tahun baru, penting enggak sih saya pergi’," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan sebagai tanggapan terhadap rencana pemerintah untuk memberlakukan pelarangan perayaan tahun baru dan peniadaan cuti bersama pada Jumat (24/12/2021).

Sebagai tanggapan lebih lanjut, Dicky menyarankan agar pemerintah melakukan pengawasan sebelum dan sesudah kebijakan pelarangan perayaan tahun baru diterapkan untuk mengantisipasi munculnya lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Permintaan Pembuatan Paspor di Malang Meningkat, Kebanyakan untuk Wisata

Menurutnya, perburukan kondisi pandemi Covid-19 bisa terjadi apabila mobilitas masyarakat tidak terkendali dan ditambah dengan varian Corona Delta yang masih menjadi ancaman.

"Sekali lagi yang diantisipasi pasca-perayaan dan sebelum perayaan tahun baru 2022," ucap Dicky.

Meski demikian, ia mengaku setuju dengan rencana pemerintah untuk melarang perayaan tahun baru yang bisa menimbulkan kerumunan masyarakat.

Akan tetapi, kata Dicky, inisiatif pemerintah tersebut harus didukung seluruh lapisan masyarakat termasuk tokoh masyarakat dan agama.

Baca juga: Vaksinasi di Bangkalan Masih Rendah, Pemko PMK Minta Tokoh Masyarakat Bantu

"Civil society, media, tokoh masyarakat, tokoh agama harus mendukung larangan perayaan tahun baru dengan memberikan literasi melalui strategi komunikasi bahwa situasi pandemi Covid-19 belum usai," kata Dicky.

Tak hanya strategi komunikasi, pemerintah melalui tokoh masyarakat dan agama dapat mengimbau masyarakat agar tetap patuh pada protokol kesehatan (prokes).

Adapun prokes yang dimaksud, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berencana melarang perayaan tahun baru yang rawan menimbulkan kerumunan masyarakat.

Baca juga: Google Ungkap Tingkat Kerumunan Masyarakat Indonesia Selama Pandemi

"Pemerintah berencana untuk melarang perayaan-perayaan tahun baru yang sifatnya dapat menimbulkan kerumunan masyarakat dalam jumlah yang besar," ujar Luhut lewat keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).

Dalam rangka menyambut nataru, lanjut Luhut, pemerintah juga akan berkoordinasi untuk memperketat penerapan aplikasi PeduliLindungi dan pelaksanaan prokes utamanya di tempat kerumunan.

Selain itu, pemerintah akan menggenjot percepatan vaksinasi, terutama bagi lanjut usia (lansia) di wilayah dengan tingkat vaksinasi umum dan lansia masih kurang dari 50 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com