Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letjen Dudung Akan Dilantik sebagai KSAD, Pimpinan DPR: Selamat Bertugas

Kompas.com - 17/11/2021, 12:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan ucapan selamat kepada Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letjen Dudung Abdurahman yang akan dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada Rabu (17/11/2021) siang ini.

Dasco berharap, Dudung dapat membawa TNI Angkatan Darat semakin maju dalam menjaga keutuhan negara.

"Kami ucapkan selamat bertugas kepada KSAD yang baru dan semoga Angkatan Darat di bawah kepemimpinan Pak Dudung tetap maju dalam bingkai NKRI menjaga keutuhan negara," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Perjalanan Karier Dudung Abdurachman, Lawan FPI Saat Jabat Pangdam Jaya hingga Menjadi KSAD

Dasco meyakini, Dudung merupakan sosok yang tepat untuk mengisi posisi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat itu.

Menurut Dasco, nama-nama yang diisukan akan menjadi KSAD merupakan sosok yang pantas untuk menduduki jabatan tersebut.

"Kalau kita lihat beberapa calon yang kemarin beredar namanya, itu semua memenuhi kualifikasi yang cukup pantas untuk menduduki jabatan KSAD. Namun itu berpulang pada kewenangan presiden untuk mengangkat KSAD yang baru," ujar Dasco.

Baca juga: Akan Dilantik Jadi KSAD, Letjen Dudung Abdurachman Punya Harta Rp 1 Miliar

Di samping itu, politikus Partai Gerindra tersebut juga menyampaikan selamat kepada Jenderal TNI Andika Perkasa yang akan dilantik pada siang ini.

"Kami harapkan dapat bekerja dengan baik dan tentunya TNI bisa hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dalam bingkai NKRI," kata Dasco.

Diketahui, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melantik Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI dan Letjen Dudung Abdurahman sebagai KSAD.

Selain itu, Jokowi juga dijadwalan melantik kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang baru serta 12 Duta Besar Republik Indonesia.

Baca juga: Soal Calon KSAD, Pengamat Militer: Dudung Jago Istana, Eko Margiyono Masa Aktifnya Lebih Panjang


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com