MENDUDUKI ranking pertama negara di dunia yang penduduknya paling suka berderma, memang mengejutkan. Namun, inilah fakta yang terangkum dalam World Giving Index 2021 yang dipublikasikan Charities Aid Foundation (CAF), badan amal global yang berkedudukan di Inggris.
CAF dalam menyusun indeks, tidak main-main. Ia dibantu oleh institusi survei tenar, Gallup, di 114 negara. Melalui proyek Gallup World Poll, yang sepanjang tahun rutin menyurvei berbagai persoalan global, tiga indikator disurvei.
Pertama, perilaku masyarakat dalam menolong orang yang belum dikenal. Khusus pada indikator ini, menurut laporan CAF, sebanyak 65 persen orang Indonesia mengaku pernah melakukannya sebulan terakhir.
Kedua, indikator yang terkait dengan donasi material, dalam bentuk sumbangan uang.
Baca juga: Misteri Nasib Capres 1 Persen...
Menariknya, dalam menyumbang uang, 83 persen orang Indonesia mengaku melakukannya sebulan terakhir. Proporsi ini tertinggi dari seluruh negara yang diukur.
Ketiga, partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial secara sukarela. Pada indikator ini pun, masyarakat Indonesia paling tinggi sedunia. Sebanyak 60 persen masyarakat mengaku ikut melakukan aksi sosial sebulan terakhir.
Secara keseluruhan, skor indeks Indonesia 69 persen. Terpaut cukup jauh dari posisi kedua, Kenya (58 persen). Menjadi semakin menarik, capaian Indonesia ini jauh di atas negara-negara kawasan Eropa yang tergolong makmur.
Denmark yang terbiasa berada pada papan atas berbagai indeks global, berada pada ranking 40. Begitu juga Norwegia, bertengger pada posisi ke-47.
Di kalangan Asia Tenggara, Indonesia jelas berjaya. Masih terpaut jauh dengan Malaysia yang berada pada peringkat 29. Begitu juga Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Baca juga: Pemilih Pemula Antusias, Ganjar Ketiban Pulung...
Dari seluruh negara yang dicermati, paling mengejutkan, Jepang. Tahun ini, dari seluruh negara yang disurvei, posisinya paling buncit. Dalam memberikan bantuan pada orang yang tidak dikenal, misalnya, hanya 12 persen masyarakat Jepang mengaku melakukannya.
Dalam memberikan donasi dan partisipasi aksi sosial pun menempatkan Jepang pada posisi rendah. Padahal, periode pengukuran sebelumnya masih mengungkapkan 22 persen masyarakat yang berderma.
Laporan CAF yang terpublikasikan sejak Juni 2021 ini juga mengungkapkan berbagai penurunan maupun peningkatan peringkat setiap negara. Dikatakan, pandemi yang dihadapi setiap negara menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kegiatan berderma.
Pada sebagian negara, pandemi yang memilah jarak fisik dan sosial tersebut secara langsung mengurangi aksi kegiatan sosial masyarakat.