Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Muhammadiyah Minta Indonesia Jangan “Taken for Granted” dalam Berelasi dengan China

Kompas.com - 15/11/2021, 13:38 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan sejumlah masukan terkait peran Indonesia terkait kepemimpinan setelah menjadi Presidensi G20.

PP Muhammadiyah mengatakan, ada beberapa peran yang perlu diakselerasi. Salah satunya peran Indonesia di Kawasan Asia Timur khususnya China.

Berdasarkan data yang dihimpunnya, kekuatan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa itu didasari oleh kekuatan politik dan militer. Sedangkan China kemungkinan didasari kekuatan ideologi dan ekonomi.

“Maka Indonesia itu jangan, kalau boleh saya memberi masukan, saya bukan ahli, jangan taken for granted dalam relasi Indonesia Tiongkok. Apalagi memposisikan kita sebagai objek,” kata Haedar dalam webinar virtual “Moderasi Indonesia Untuk Dunia”, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Prabowo: Apa yang Dilakukan Pemimpin Tiongkok Harus Kita Pelajari

“Jadi ini penting. Mungkin saya terlalu berterus terang tapi tidak apa-apa, ini untuk bangsa,” imbuhnya.

Menurutnya, saat ini China akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Ia juga mengatakan, hubungan Indonesia dan China memiiliki dinamika yang tidak mudah dan resistensi tinggi di dalam negeri terkait aspek ekonomi.

“Ini teman-teman di HI (hubungan internasional) perlu mengkaji, bagaimana Indonesia keluar dari kebekuan relasi ini karena Tiongkok akan menjadi negara pertama sebagai kekuatan ekonomi terbesar bahkan melampaui Amerika Serikat,” ucap dia.

Selain itu, Haedar juga menyarankan Indonesia memperkuat peran yang lebih progresif di Kawasan ASEAN.

Baca juga: Doa agar China dan AS Saling Mengalah dalam Konflik Taiwan

Ia menambahkan, meski kini Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang masuk G20, namun ada negara ASEAN lainnya yang memiliki tingkat perekonomian yang jauh lebih tinggi dari Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

“Bahkan dalam tingkat daya saing kita masih di bawah 6 negara ASEAN. Dalam human development index kita masih di bawah dari 6 negara ASEAN,” imbuhnya.

Selanjutnya, PP Muhammadiyah juga mendorong agar Indonesia meningkatkan relasi dengan Australia dan negara-negara di Kawasan Asia Pasifik.

Tak lupa, Haedar juga menyorot perlunya meningkatkan relasi dengan negara islam khususnya di Timur Tengah.

Indonesia, menurutnya, sebagai negara muslim terbesar di dunia itu perlu mengambil prakarsa dalam menciptakan perdamaian

Ia berharap pemerintah tidak membiarkan kelompok-kelompok informal negara, baik kegiatan ekonomi dan sosial keagmaan, menjalin hubungan dengan Israel.

Baca juga: Presiden China Xi Jinping Peringatkan Potensi Perang Dingin di Asia-Pasifik

“Karena ini adalah posisi yang rawan. Dengan Indonesia sebagai negara yang bebas aktif dan juga bagi bangsa Indonesia yang punya posisi yang jelas dan tegas melawan segala bentuk kolonialisme,” tambah dia.

Sementara terkait dengan ekonomi, Haedar juga meminta pemerintah meningkatkan kerja sama agar Arab Saudi bisa lebih banyak berinvestasi kepada Indonesia daripada ke Tiongkok.

Ia mengatakan, janji Janji Raja Arab Saudi, Salman ketika berkunjung ke Indonesia perlu ditagih melalui hubungan yang proaktif dari Indonesia.

“Saya tidak tahu, misalnya Arab Saudi itu investasinya lebih besar ke Indonesia atau Tiongkok, menurut informasi lebih besar ke Tiongkok, kenapa tidak ke Indoensia?,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com