Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara Moderasi Beragama, Menag Cerita Banyak Negara Iri dengan Indonesia

Kompas.com - 15/11/2021, 12:34 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gus Yaqut, panggilan akrab Menag, mengatakan, ia sering mendapatkan banyak pertanyaan dari negara sahabat terkait pengelolaan keragaman etnis dan agama di Indonesia.

Menurut dia, pertanyaan terkait kemajemukan ini pernah ditanyakan oleh negara sahabat seperti Afrika, Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara Eropa, serta orang-orang di dalam negeri.

“Sebagimana tadi saya juga sampaikan, mereka iri dan ingin belajar pada Indonesia bagaimana mengelola keragaman kerukunan beragama dan penguatan moderatisme,” kata Yaqut dalam webinar virtual “Moderasi Indonesia Untuk Dunia” yang diadakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Menag Imbau Generasi Milenial Pahami Moderasi Agama

Selain itu, Menag mengatakan, negara-negara tersebut juga menceritakan bagaimana tantangan pengelolaan keragaman di negara mereka yang tidak mudah.

“Ada yang dipenuhi konflik saudara yang berkepanjangan, ada juga yang diributkan dengan imigran yang berbeda agama dan etnis dan seterusnya,” imbuh Yaqut.

Yaqut pun berharap semua warga Indonesia bisa terus memantapkan moderasi beragama dan penguatan kerukunan umat beragama.

Gus Yaqut ingin moderasi beragama di Indonesia bisa menjadi bentuk soft diplomacy dan teladan bagi negara-negara di dunia.

“Dalam konteks negara-negara G20 misalnya, tentu ini juga sangat strategis karena apapun laju perekonomian ini mensyaratkan adanya stabilitas sosial, di mana faktor penting dalam stabilitas sosialnya adalah kerukunan dalam beragama,” imbuhnya.

Baca juga: Ramadhan, Madrasah Moderasi Agama

Selain itu, Yaqut menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan agar Kementerian Agama membuat semacam peta jalan untuk menetapkan tahun 2022 sebagai tahun toleransi.

Dalam kesempatan ini, Yaqut juga menegaskan, moderasi beragama adalah penguatan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengaktualisasikan substansi ajaran agama.

Khususnya ajaran agama seperti melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum berlandaskan prinsip yang adil, berimbang, serta mentaati konstitusi sebagai kesepakatan bersama.

Moderasi beragama, menurutnya, juga merupakan upaya untuk menghadirkan jalan tengah di antara dua kelompok ekstrem untuk menghadirkan keharmonisan di dalam kehidupan berbangsa.

“Ini penting disampaikan penjelasan ini, karena seringkali kita sudah menjumpai bahwa moderasi beragama disalahpahami bahwa agamanya yang dimoderatkan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com