Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Sebut Ganjar Tak Tertarik Pinangan Golkar, PDI-P Dinilai Sedang Gusar

Kompas.com - 15/11/2021, 11:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, PDI Perjuangan tengah gusar setelah Partai Golkar membuka pintu untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024.

Adi mengatakan, kegusaran PDI-P itu tercermin dari pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P yang menyebut Ganjar tidak tertarik dengan tawaran Golkar.

"Jelas PDI-P itu panas dingin, gusar, enggak nyaman dengan statement Golkar karena apa pun judulnya Ganjar masih kader PDI-P yang punya elektebilitas yang cukup tinggi," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Soal Pinangan Golkar, Hasto: Bung Ganjar Tidak Tertarik

Adi berpandangan, pernyataan Hasto itu merupakan salah satu upaya PDI-P memagari Ganjar agar tidak menyeberang ke partai lain.

Sebab, sejauh ini Ganjar juga belum melontarkan komentar atas tawaran yang datang dari Golkar.

Namun, ia berpendapat, sikap PDI-P tersebut seolah kontradiktif karena di sisi lain Ganjar juga seakan-akan diperlakukan tidak adil di internal partai berlambang banteng tersebut.

Ia mencontohkan pernyataan sejumlah elite PDI-P yang mempersilakan Ganjar untuk angkat kaki dari PDI-P jika tidak taat dan patuh terhadap fatsun partai.

"Jadi PDI-P itu jadi ribet sendiri dengan kondisinya, satu sisi kadernya enggak mau dibajak sama partai yang lain, tapi kader terbaiknya ini belum dikasih angin surga juga soal pencapresan," ujar Adi.

Ia melanjutkan, PDI-P hendaknya berhati-hati dalam memperlakukan Ganjar karena Golkar dinilainya serius untuk membuka pintu bagi Ganjar jika Ganjar tak diusung PDI-P.

"Ganjar ini bisa menjadi senjata yang mematikan terhadap siapapun lawan nantinya yang akan diusung dari PDI-P. Karena kalau bicara calon yang elektabilitasnya leading ya Ganjar," kata dia.

Adi pun berpandangan, PDI-P nampaknya mengapresiasi dan menghormati Ganjar karena ia adalah sosok populer dan elektabilitasnya tinggi, tetapi belum menunjukkannya saat ini.

"Meski tidak ditunjukkan, tapi kan Ganjar tidak mesti diperlakukan tidak adil gitu ya, tidak perlu disindir-sindir untukk angkat kaki dan angkat koper kan, diserang secara terbuka oleh teman-temannya sendiri, ya enggak? Tinggal nunggu bagaimana keputusan akhir nanti dari ketua umum," kata Adi.

Diberitakan, Hasto menyebut Golkar telah beberapa kali membujuk Ganjar untuk tujuan Pilpres 2024, tetapi Ganjar tidak pernah tertarik dengan tawaran tersebut.

"Berulang kali membujuk Ganjar Pranowo, namun Bung Ganjar tidak tertarik," klaim Hasto, seperti dilansir dari Kompas.tv, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Tanggapi Pinangan Golkar ke Ganjar, Hasto Ingatkan Pemimpin Lahir dari Kaderisasi, Bukan Dibajak

"Dan setiap kali ditanya terkait persoalan capres-cawapres, Bung Ganjar lebih memilih kerja untuk rakyat menangani pandemi," imbuhnya.

Adapun sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid mengungkapkan, partainya membuka pintu untuk mengusung Ganjar pada Pilpres 2024 jika Ganjar tidak diusung oleh PDI-P.

"Nanti kalau misalnya Ganjar tidak mendapat tempat di partainya, ada Golkar terbuka. Apakah nomor satu atau nomor dua, itu soal nanti, kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri, pasti ada wakil," kata Nurdin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Baca juga: Nurdin Halid: Kalau Ganjar Pranowo Tak Dapat Tempat di Partainya, Golkar Terbuka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com