Delegasi Kongres AS Puji Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Delegasi Kongres Amerika Serikat memuji Indonesia dalam penanganan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh delegasi yang dipimpin oleh Amerish Babulal Bera atau yang biasa disapa Ami Bera.

"Saya ingin memuji Pemerintah Indonesia dan juga rakyat Indonesia, yang telah berhasil menangani pandemi Covid-19," kata Ami saat konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Nadiem: Indonesia Gawat Darurat, Tak Hanya Pandemi Covid-19 tapi Juga Pandemi kekerasan Seksual

Adapun Ami bersama delegasi lainnya melakukan kunjungan kehormatan ke DPR RI.

Pertemuan bilateral antar-parlemen tersebut digelar di Ruang Delegasi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen.

Ami Bera beserta rombongan diterima oleh Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk F Paulus.

Ami mengatakan, Amerika Serikat dan Indonesia menghadapi tantangan yang sangat luar biasa dalam menghadapi pandemi.

"Namun seiring dengan itu kita memasuki fase selanjutnya dari pandemi ini, kita harus bekerja bersama-sama dengan lebih erat," kata dia.

Baca juga: Satgas Covid-19: Dengan Kerja Keras dan Kolaborasi, Indonesia Bisa Merdeka dari Pandemi

Ami mengatakan, pertemuan bilateral antar-parlemen ini sebenarnya direncanakan sejak enam bulan lalu.

Akan tetapi, akibat hantaman pandemi Covid-19, pertemuan itu ditunda.

"Jelas sekali karena pandemi yang telah menghantam kedua negara kita dengan begitu kerasnya kami harus menunda kunjungan ini," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma Rudana menegaskan, parlemen Amerika Serikat sepakat meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di berbagai sektor.

Baca juga: Menkes: Pandemi Covid-19 Belum Diketahui Kapan Berakhir, Tingkatkan Kewaspadaan

Adapun kerja sama itu termasuk pada bidang kesehatan, terutama penanganan pandemi Covid-19.

"Tentu melalui momentum ini bagaimana kerjasama siap penanganan kesehatan ini bisa juga ditingkatkan. Kita dorong pemerintah kedua negara untuk melakukan hal itu," ujar Putu.