KOMPAS.com - Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Nasyid Majidi mengajak masyarakat Jakarta secara umum menjaga kelestarian Sungai Ciliwung dan lingkungan di sekitarnya.
Dia menuturkan, sejak jaman dahulu, manusia sudah menjadikan sungai sebagai sumber kehidupan. Hal itu terlihat ketika manusia membangun peradaban di dekat sungai atau sumber mata air lainnya.
"Sungai bukanlah tempat pembuangan sampah, tetapi sungai juga merupakan sumber kehidupan dan sungai adalah pusat budaya,” ungkapnya dalam gelaran Festival Ciliwung edisi ketiga, Rabu (10/11/2021).
Nasyid mengatakan, Sungai Ciliwung menyimpan sejuta cerita, sehingga perlu dilestarikan dan dijaga.
“Kalau ini kita komunikasikan secara baik, kontribusi untuk kebaikan Jakarta ini akan bisa diketahui banyak orang dan semua orang akan memiliki kesadaran," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/11/2021).
Baca juga: Kampanye Humanesia Dimulai, Dompet Dhuafa Ajak Komunitas Bantu Sesama
Untuk itu, dia pun mengajak seluruh masyarakat, terutama yang berada di Jakarta, untuk menjaga dan melesatrikan Sungai Ciliwung.
Nasyid menilai, festival tersebut adalah momentum bersama untuk menyatukan visi pelestarian, sehingga manfaat yang hadir akan turut dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
“Kita tidak mungkin sendirian, kita tidak mungkin hanya mengandalkan pejabat, kita tidak mungkin hanya mengandalkan satu kelompok tertentu yang ada di sekitar sungai, tapi semua dari kita harus paham ketika sungai itu marah efeknya itu tidak hanya dirasakan oleh mereka yang disekitar bantaran,” katanya.
Nasyid menegaskan, semua orang memiliki kewajiban menjaga Sungai Ciliwung.
“Dompet Dhuafa bersama teman-teman yang ada di sini membangun kesadaran ini mulai dari yang paling sederhana sampai pada action," sambungnya.
Baca juga: Proyek Normalisasi Kali Ciliwung, 63 Rumah di Rawajati Bakal Tergusur
Sebagai informasi, acara yang digelar di Padepokan Ciliwung Condet (PCC) tersebut menggandeng Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) sebagai mitra dalam kegiatan lingkungan dan budaya Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
Festival itu diharapkan dapat mengembalikan fungsi utama Sungai Ciliwung sebagai ekosistem lingkungan dan peradaban budaya.
Kegiatan diawali dengan melakukan penanaman pohon produktif yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan agenda susur sungai menggunakan perahu karet yang biasa digunakan DMC Dompet Dhuafa melakukan respons penyelamatan dan aksi lingkungan, khususnya di Sungai Ciliwung.
Beragam kegiatan juga dihadirkan dalam festival yang berlangsung mulai Selasa (9/11/2021) hingga Rabu (10/11/2021) tersebut.
Baca juga: Proyek Normalisasi Ciliwung di Cawang Akan Bebaskan 300 Bidang Tanah di 4 RW