JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini mengalami tantangan dengan berkurangnya permintaan atau demand di tengah mencukupinya stok vaksin.
"Memang sekarang tantangannya itu adalah demand-nya, orang yang mau divaksin, vaksinnya cukup, tapi sekarang memang ada (masalah) demand-nya," kata Honesti dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (9/11/2021).
Honesti menuturkan, dari 34 provinsi yang menerima distribusi vaksin dari Biofarma, terdapat sekitar 13 provinsi yang pencapaian vaksinasinya masih di bawah 50 persen.
Baca juga: Menkes Perkirakan Vaksinasi Covid-19 Capai 300 Juta Dosis pada Akhir 2021
Padahal, kata Honesti, Preisden Joko Widodo telah menginstruksikan agar capaian vaksinasi di seluruh provinsi mencapai 60 persen pada Desember 2021.
Oleh sebab itu, menurut dia, perlu ada beberapa insiatif yang dilakukan agar meningkatkan permintaan vaksin di tengah masyarakat.
Ia mencontohkan, pemerintah Singapura mengeluarkan aturan bahwa masyarakat yang layak mendapatkan vaksin tetapi menolak divaksinasi akan dibebani biaya perawatan jika positif Covid-19, sementara selama ini biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah setempat.
"Saya pikir ini juga menarik ya sehingga orang juga ter-encourage untuk melakukan vaksinasi karena memang ini adalah bagian untuk pencegahan pemaparan dari Covid sendiri," kata Honesti.
Baca juga: Di Luar Jawa-Bali, Baru 6 Provinsi yang Capai Vaksinasi di Atas Rata-rata Nasional
Ia memambahkan, hingga 4 November lalu, Biofarma telah mendistribusikan sekitar 233,4 juta dosis vaksin Covid-19 ke 34 provinsi se-Indonesia.
Jumlah tersebut di luar sekitar 19 juta dosis vaksin lain yang didistribusikan langsung oleh Kementerian Kesehatan tanpa melalui Biofarma.
"Kita akan tiap hari melakukan distribusi ini karena memang targetnya cukup tinggi. Beberapa provinsi sudah sangat bagus, ada yang sudah lebih 80 persen, malah seperti DKI mereka juga sudah melakukan lebih dari 100 persen," ujar Honesti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.