Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Menkes Saat Kasus Covid-19 Melonjak: Capek, Sampai Dibilang Muka Kuyu dan Mata Sembap

Kompas.com - 08/11/2021, 14:50 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku capek saat Indonesia tengah dilanda terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Budi menyampaikan hal ini dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021).

“Karena begitu (kasus) naik, capek, Pak. Apalagi di Kementerian Kesehatan, saya suka dibilang mukanya sampai kuyu, matanya sampai sembap,” kata Budi.

Budi juga menyampaikan, meski kini kasus Covid-19 sudah melandai, ia mengingatkan semua pihak untuk tetap wapada.

Terlebih lagi, menurutnya, sebentar lagi Indonesia akan memasuki hari besar keagamaan Natal dan tahun baru (nataru).

“Makanya saya bilang kita hati-hati dulu, terutama menghadapi nataru,” ucapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, kenaikan kasus biasanya terjadi setelah ada penurunan kasus Covid-19.

Baca juga: Pagi Hari Dinyatakan Positif Covid-19, Sore Tetap Mengajar TPA, Guru Tulari 6 Muridnya

Euforia masyarakat, lanjut dia, membuat semua orang ingin cepat kembali beraktivitas normal dan berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat.

“Kita lupa, kita pengin buru-buru terbuka, sehingga naik lagi. Dan itu terjadi terus sudah dua kali. Kalau bisa jangan terjadi lagi,” imbuh dia.

Ia juga berpendapat, hari besar keagamaan yang diikuti hari libur, rawan menjadi sumber ledakan penyebaran kasus Covid-19.

Sebab, Budi menilai, saat liburan pergerakan masyarakat cenderung lebih besar terjadi.

“Terutama di mata saya yang paling rawan adalah aktivitas hari keagamaan besar, yang kemudian melibatkan liburan,” kata Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Budi mengingatkan, tahun depan, Indonesia akan menghadapi beragam kegiatan internasional. Salah satunya agenda G20.

Ia pun kembali meminta semua pihak menahan diri agar jangan ada euforia berlebihan, sehingga kasus Covid-19 masih bisa terkendali.

Baca juga: UPDATE 8 November: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Capai 60,21 Persen

“Jadi saya benar-benar khawatir, kalau nanti Januari-Februari loncat (kasusnya), itu enggak ada yang mau datang kepala negara G20 itu ke kita,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com