JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan pemerintah melakukan upaya antisipasi terkait masuknya varian baru virus corona, khususnya varian AY.4.2.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada kemungkinan varian AY.4.2 teridentifikasi di Indonesia tapi tidak melalui pelaku perjalanan internasional.
“Tidak menutup kemungkinan ya kalau kemudian varian AY.4.2 ini bisa saja tidak dibawa melalui pelaku perjalanan tapi karena kemungkinan ada mutasi sendiri,” kata Nadia dalam diskusi virtual, Kamis (4/11/2021).
Baca juga: Waspadai Varian Corona AY.4.2, Menkes: Belum Ada di Indonesia, tapi sudah Merebak di Inggris
Apalagi, menurutnya, saat ini Indonesia setidaknya sudah menemukan sekitar 23 jenis dari varian Delta.
Kendati demikian, Nadia menegaskan, hingga saat ini varian delta AY.4.2 masih belum terdeteksi di Tanah Air.
Oleh karena itu, ia menuturkan, pemerintah melakukan dua langkah antisipasi terkait varian baru ini.
Pertama, pemerintah melakukan penguatan dari aspek pintu masuk negara.
Kemudian, meningkatkan vaksinasi.
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona Varian Delta AY.4.2
Menurutnya, vaksinasi di banyak negara saat ini sudah cukup tinggi sehingga tingkat imunitas populasi global juga sudah lebih baik.
“Kita sudah ketahui bahwa misalnya pelaku perjalanan luar negeri itu harus vaksinasi lengkap minimal 14 hari sebelum keberangkatan. Jadi harus untuk WNA yang akan masuk tentunya harus vaksinasi lengkap,” ungkap Nadia.
Selanjutnnya, pelaku perjalanan internasional harus menyertakan hasil negatif pemeriksaan PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan dan melakukan karantina sesuai aturan yang berlaku.
Nadia juga mengatakan, pemerintah terus melakukan pemantauan di dalam negeri serta pemeriksaan whole genome sequencing terhadap pasien yang dinyatakan positif.
“Dan kita berharap dengan kecepatan vaksinasi menekan terus laju penularan, tidak memberi kesempatan variabel akan berkembang lebih lanjut,” ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Waspadai Varian Virus Corona AY.4.2 Delta Plus, Apa Itu?
Adapun, pemerintah saat ini tengah memonitor varian baru virus corona, AY.4.2. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, varian yang kini sedang berkembang di Inggris itu merupakan bagian dari varian Delta.
"Sebenarnya AY bukan varian baru, namun bagian dari varian Delta yang mengalami perubahan atau mutasi tambahan," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Kamis (28/10/2021).
Menurut Wiku, hingga kini belum diketahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi. Sampai sekarang, studi terkait varian tersebut masih terus berjalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.