Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Imbau agar Tempat Wisata Dibuka Terbatas Saat Natal-Tahun Baru

Kompas.com - 03/11/2021, 20:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau agar tempat wisata dibuka terbatas selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Hal ini untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di lokasi wisata selama periode tersebut.

"Pastikan tempat-tempat tujuan wisata dibuka terbatas pada periode Nataru dan telah membentuk Satgas protokol kesehatan 3M," ujar Wiku dilansir dari siaran pers di laman resmi covid19.go.id, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: 4 Juta Orang Diprediksi Keluar-Masuk Jabodetabek Saat Libur Natal-Tahun Baru

Wiku mengatakan, menjelang masa Nataru, kebijakan akan terus disesuaikan dengan perkembangan kasus terkini dan kondisi di lapangan.

Penyesuaian nanti akan mempertimbangkan pergerakan orang di berbagai lokasi, baik lokasi wisata, pertokoan dan tempat ibadah.

Kemudian, pemerintah akan memperkuat vaksinasi dan protokol kesehatan.

"Karenanya, masyarakat diminta selalu mematuhi kebijakan pemerintah sebagai upaya untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan Covid-19," ucap Wiku.

Sebelumnya, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, ada 4 juta orang yang diprediksi akan keluar-masuk wilayah Jabodetabek saat libur Nataru.

Baca juga: Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, Pemerintah Mulai Susun Pembatasan Mobilitas di Masa Natal-Tahun Baru

Menurut dia, hal itu terjadi apabila sejumlah kebijakan terkait cuti, libur dan pembatasan mobilitas masyarakat tidak disampaikan secara terus-menerus kepada masyarakat.

"Kalau tak disampaikan terus, mungkin ada lebih 19 juta warga nanti akan hilir mudik, untuk menikmati libur Nataru dan di Jabodetabek ini mungkin ada 4 juta orang akan keluar masuk," ujar Alexander dalam talkshow daring yang ditayangkan YouTube FMB9, Rabu.

"Berbagai kebijakan akan terus kita sampaikan ke masyarakat supaya kita bisa pertahankan momentum ini supaya tak terjadi lonjakan (kasus Covid-19)," kata dia.

Alexander mengingatkan, sejumlah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia saat ini kembali mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.

Oleh karena itu, Indonesia harus belajar dari kondisi negara tetangga terdekat itu.

"Tentu kita harus belajar dari sana supaya ini tidak terulang di negara kita," ujar Alexander.

Baca juga: Kasus Covid-19 Dikhawatirkan Naik Saat Nataru, Epidemiolog UI: Prokes Tolong Diperketat

Ia juga menyampaikan, salah satu yang harus disampaikan kepada masyarakat adalah varian Delta virus corona beserta sub-variannya masih ada dan terus bertransmisi.

Alexander mengingatkan, varian Delta lebih menular dan meningkatkan tingkat perawatan pasien Covid-19 di RS dan angka kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com