JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar berpandangan, kegiatan orientasi mahasiswa yang mengandung kegiatan fisik hendaknya ditiadakan.
Menurut Muhaimin, kegiatan orientasi mahasiswa semestinya mengedepankan cara-cara yang intelek, bukan cara-cara yang berkaitan dengan fisik.
"Hendaknya kegiatan-kegiatan orientasi seperti itu ditiadakan, gunakan orientasi menggunakan metode dan cara-cara intelektuallah, tidak cara-cara fisik dan nonintelektual," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/11/2021).
Hal ini disampaikan Muhaimin merespons peristiwa kematian mahasiswa Universitas Sebelas Mareta (UNS) Surakarta, Gilang Endi Saputra, yang meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.
Baca juga: Mahasiswa Meninggal Saat Diklat Menwa UNS, Rektor: Saya Minta Maaf
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun menyayangkan terus berulangnya aksi kekerasan yang menyebabkan mahasiswa meninggal dunia.
"Berkali-kali terjadi dan sudah kita ingatkan, dan juga bahkan menteri (sudah) membuat peraturan," ujar dia.
Diketahui, Gilang meninggal saat melakukan kegiatan pendidikan dan latihan pra-geladi angkatan 36 Menwa UNS yang dilaksanakan pada 23-31 Oktober 2021 dan diikuti 12 mahasiswa.
Hasil otopsi menunjukkan, mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo itu meninggal akibat kekerasan benda tumpul.
"Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa penyebab kematian (Gilang) karena luka akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan mati lemas," kata Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak di Mapolresta Solo, Jumat (22/10/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.