JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Firli Bahuri menutup rapat kerja (raker) KPK 2021 yang berlangsung selama 3 hari di Yogyakarta pada Jumat (29/10/2021) siang.
Kepada seluruh jajaran struktural KPK, dia berpesan agar setiap pegawai lembaga antirasuah itu untuk menjadi agen perubahan setelah beralihnya status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“Sekarang Anda semua sudah menjadi ASN dan mari membangun peradaban dengan status baru ini.” ujar Firli, melalui siaran pers, Jumat.
Baca juga: KPK Raker di Hotel Bintang 5, Pukat UGM: KPK Punya Gedung Sendiri, Representatif untuk Rapat
Selain itu, dia juga berpesan untuk memegang teguh komitmen yang sudah dihasilkan dalam rapat kerja di Hotel Sheraton Mustika tersebut.
Sebab, ujar Firli, seluruh perencanaaan dan program yang dihasilkan berfokus pada tujuan pemberantasan korupsi.
Menurut dia, selama tiga hari seluruh jajaran KPK telah melakukan evaluasi kinerja, perencanaan anggaran tahun 2022 dan membahas roadmap KPK sampai tahun 2045.
“Evaluasi kinerja yang dilakukan bukan sekedar evaluasi kinerja rutin, tetapi membahas efisiensi dan efektivitas lembaga secara keseluruhan,” ucap Firli.
Ia menuturkan, roadmap KPK 2022-2045 juga dibahas karena KPK menganggap bahwa 2045 adalah tahun penting karena Indonesia diprediksi menjadi 5 kekuatan terbesar ekonomi dunia.
Oleh karena itu, lanjut Firli, KPK harus mempersiapkan sejak dini untuk menghadapi tantangan tersebut.
Dia pun kembali mengingatkan bahwa ASN KPK harus menjalani tiga peran sekaligus yaitu sebagai pelaksanan kebijakan pemerintah, pelayan publik dan juga menjadi perekat dan pemersatu bangsa.
Adapun raker yang digelar di Hotel bintang lima itu selama tiga hari itu dengan kegiatan yang bertujuan untuk team building, baik indoor maupun lewat kegiatan bersepeda pagi. Kegiatan itu diharapkan menjadikan tim KPK semakin solid dan fokus pada tujuan pemberantasan korupsi.
Baca juga: Tak Ikut Raker KPK di Yogyakarta, Nawawi: Saya Standby “Jaga Kantor”
Dari kegiatan bersepeda, lanjut Firli, seluruh peserta belajar bahwa sepeda itu harus dkayuh agar berjalan maju sesuai tujuan kita.
“Kita juga perlu kontrol kecepatan dan mengendalikan diri, agar perjalanan lancar sampai tujuan,” ucap Firli.
“Ini sama seperti dinamika dalam organisasi, dalam mencapai tujuan banyak halangan dan rintangan tetapi kita harus fokus pada tujuan kita dan memiliki strategi, komitmen dan tim yang solid.” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.