Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Kemenangan PDI-P Hadapi Gugatan Mantan Kader, Mega: Saya Bukan Sembarang Pecat

Kompas.com - 28/10/2021, 18:35 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, kadernya yang dipecat partai sering mengajukan gugatan hukum kepadanya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan.

Menurutnya, setiap kali partainya digugat oleh mantan kader yang dipecat, PDI Perjuangan selalu menang.

“Karena sampai hari ini kalau ada gugatan, kami menang. Bukan saya menang, tapi partai menang, karena menuruti AD/ART bukan saya main pecat sembarangan,” kata Megawati di acara virtual “Peresmian Dan Penandatangan Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai PDI Perjuangan”, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Mega Tanya Jokowi Kok Saya Lagi?

Mantan Presiden ke-5 RI ini menceritakan, dirinya hanya tertawa apabila mendengar ada mantan kader yang menggugat partainya.

Sebab, menurutnya, mantan kader tersebut tidak menjalankan aturan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDI Perjuangan.

Namun, ia tidak mengungkapkan siapa saja mantan-mantan kader PDI Pejuangan yang mengajukan gugatan itu.

“Itu (AD/ART) bukan saya loh yang bikin, inget sekali lagi itu kongres partai yang dihadiri oleh kalian semua. Jadi itu keputusan mutlak dari kalian semua yang diserahkan kepada saya sebagai Ketum terpilih,” ujarnya.

Baca juga: Megawati: Kalau Enggak Suka Lagi Sama PDI-P Silakan Mengundurkan Diri

Lebih lanjut, Megawati menyampaikan, partai merupakan organisasi politik yang memiliki aturan atau AD/ART.

Oleh karena itu, saat seseorang memutuskan masuk suatu partai harus mematuhi aturan partai tersebut.

Ia pun meminta para kader PDI Perjuangan yang tidak suka dengan aturan partai untuk mengundurkan diri.

“Sekarang ini saya sering sekali mengatakan, sudah mereka kalau ndak suka lagi sama PDI-P silakan mengundurkan diri. Daripada saya capek pecat-pecat, mengundurkan diri saja,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com